PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara mengeluarkan propaganda aneh saat negara itu tengah dilanda wabah Covid-19 dan penyakit usus misterius.
Lewat sebuah tayangan video, propaganda rezim Kim Jong-un itu memperlihatkan seorang gadis berusia 11 tahun, yang mengungkapkan kebahagiaan di negara tertutup itu.
Dalam video tersebut gadis itu ditampilkan bernama Song-a.
Song-a disebut merupakan penggemar Harry Potter dan belajar bahasa Inggris dari ibunya.
Baca Juga: Kim Jong-Un Pimpin Rapat Militer Korea Utara, Uji Coba Rudal Balistik Akan Dilanjutkan?
“Seperti saat ini, semuanya terkontrol seperti biasanya, dan semua orang baik-baik saja,” tuturnya dilansir dari Daily Star.
“Pyongyang tempat saya tinggal sangat cantik dan kota yang sangat luar biasa,” tambahnya dalam klip tersebut.
Pada video itu, Song-a bertanya kepada pemirsanya apakah mereka pernah ke Pyongyang, dan menegaskan akan mengejutkan bagi yang belum pernah ke sana.
“Jika Anda ke sini, Anda pasti akan kaget karena di mana saja, Anda bisa pergi ke taman bermain. Tempat di mana anak-anak bisa merasakan kebahagiaan,” katanya.
Song-a kemudian mengatakan dalam bahasa Inggris yang membingungkan bahwa taman ibu kota sangat menyenangkan dan lucu hingga orang dewasa pun tergoda ke sana.
Pada video yang lain, Song-a menggambarkan bagaimana saat ia sakit dengan suhu 39 derajat, ia diselamatkan oleh petugas medis militer.
Baca Juga: Pilot Pensiunan Militer Rusia Ditangkap Ukraina, Bukti Moskow Kekurangan Pasukan?
“Pada saat itu, ibu dan saya hanya menangis seperti bayi. Dan sejak itu, petugas medis (jadi) seperti saudara saya,” tuturnya.
Ia juga mengeklaim bahwa teman-temannya, tetangga dan staf toko lokal memberikannya jus stroberi besar merah, pangsit dan sayuran kepadanya.
Tak jelas, apakah Song-a hanyalah warga Korea Utara loyal yang bahagia tinggal di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, atau aktor yang bekerja untuk Kementerian Propaganda Korea Utara.
Namun menurut laporan NK News, saluran Youtube Song-a, “Sary Voline”, mirip dengan akun “sock puppet”, yang diciptakan oleh perusahaan negara Songwang Media di Pyongyang dengan bahasa China, Rusia dan Inggris.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.