Ia pun menegaskan, keuntungan mereka dalam perang tersebut tak akan bertahan lama.
“Intelijen pertahanan kami percaya, bagaimana pun dalam beberapa pekan ke depan akan tiba pada titik di mana Rusia tak akan lagi memiliki momentum untuk maju karena kehabisan sumber daya,” kata Johnson dikutip dari Newsweek.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan dalam penilaiannya bahwa pasukan Rusia telah menghasilkan dan mempertahankan momentum terhadap tentara Ukraina.
Mereka juga menegaskan bahwa Rusia telah berada di puncak untuk mengambil alih kontrol di wilayah Luhansk.
Tetapi berdasarkan penilaian, kementerian tersebut menemukan bahwa keuntungan ini datang dengan biaya sumber daya yang signifikan.
Baca Juga: Akui Ada Permintan AS, Rusia Bahas Nasib Prajurit Amerika yang Ditangkap di Ukraina
Mereka juga menegaskan, untuk mempertahankannya, Rusia akan membutuhkan investasi besar untuk tenaga dan peralatan yang berkelanjutan.
Johnson sendiri dikenal sebagai pendukung Ukraina, dan telah melakukan beberapa kunjungan tingkat tinggi ke Kiev.
Ia menegaskan dirinya bakal berbicara di G7, agar bantuan militer ke Ukraina terus dilakukan.
“Saat Ukraina berada dalam posisi untuk melakukan serangan balik, maka ia harus didukung dengan perlengkapan yang mereka minta dari kita,” tuturnya.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.