KIEV, KOMPAS.TV - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Ia mengungkapkan perang di Ukraina menghadapi Rusia akan usai beberapa bulan lagi.
Namun, Podolyak menegaskan ada syarat yang harus dipenuhi untuk mengakhiri perang yang terjadi sejak invasi Rusia dimulai 24 Februari lalu
Menurutnya, hal itu adalah secepatnya Barat memberikan pasokan senjata ke Ukraina.
Baca Juga: Vitali Klitschko: Ambisi Putin Membuat Rakyat Rusia Mati
“Sangat mungkin mengatakan ini (perang usai) dengan beberapa kata, karena kami memil;iki consensus di Ukraina untuk masalah ini,” tuturnya dikutip dari Newsweek.
“Jika kami menerima persenjataan berat dengan cepat, perang tak akan terjadi lebih dari tiga atau enam bulan ke depan, dan jika semua kondisi terpenuhi, kami berharap bisa mengambilalih wilayah kami,” tambah Podolyak.
Menurutnya jika semua bisa terjadi dengan seharusnya, Rusia tak akan lagi berada dalam posisi untuk mengancam dan merusak Eropa.
Podolyak juga menyambut baik persatuan dari Eropa yang ditunjukkan dengan kedatangan sejumlah kepala negara ke kota di Ukraina, Kiev dan Irpin.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi dan Presiden Rumania, Klaus Iohannis hadir ke Kiev, Kamis (16/6/2022), untuk bertemu dengan Zelensky dan memberi dukungan untuknya.
Tetapi menurut Podolyak, dukungan tersebut harus disertai dengan pasokan senjata berat.
“Kami berharap Ukraina akan menerima dukungan seharusnya untuk mempertahankan diri melawan Rusia,” katanya.
“Demi bisa mengakhirim perang ini dengan seharusnya, kami memerlukan pasokan persenjataan berat dari mitra kami, dan kami membutuhkan kekalahan militer Rusia di barat dan selatan,” tambah Podolyak.
Baca Juga: Keluhan Tentara Ukraina di Garis Depan: Kami Butuh Senjata ‘Serius’ dan Tank!
Pada awal bulan ini, Podolyak telah memberikan permintaan spesifik ke Barat.
Ia menyebutkan bahwa pasukan Kiev memerlukan 1.000 howitzers, 500 tank, dan 1.000 drone, di antara senjata berat lainnya.
Pada pekan ini, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengungkapkan negaranya baru menerima sekitar 10 persen senjata yang mereka perlukan.
Hal itulah yang menurutnya akan sulit membuat Ukraina bisa menang atas Rusia.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.