KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Datuk Seri Nazri Abdul Aziz menyuarakan saran kontroversial mengenai bencana banjir tahunan di negara itu. Nazri menyarankan agar bencana banjir yang melanda Malaysia dijadikan destinasi wisata saja.
Nazri menyebut Malaysia mestinya melihat peluang pada masa bencana daripada berlarut dalam dukacita atas sesuatu yang berada “di luar kontrol.”
“Apabila Anda tahu itu (bencana banjir) akan datang, maka mulailah membuat rencana mulai sekarang,” kata Nazri dikutip Sinar Daily, Sabtu (18/6/2022).
Politikus 68 tahun itu pun menyarankan pariswisata relawan (volunteer tourism) untuk menjadikan bencana banjir sebagai destinasi wisata.
“Mungkin kita bisa membuat pariwisata relawan, saat orang-orang datang ke negara ini untuk membantu kita menangani banjir. Itu bukan berarti mereka ke sini sekadar untuk menikmati (wisata banjir), tetapi juga untuk belajar,” lanjut Nazri.
Baca Juga: Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bertemu Surya Paloh di DPP Nasdem
Lebih lanjut, ia menyebut potensi banjir di Malaysia membuka peluang bagus untuk memulai program wisata pengalaman (experiential tourism) yang mana mengajak wisatawan untuk mengalami kejadian sehari-hari.
Di lain sisi, Nazri menyebut menurunnya nilai tukar ringgit Malaysia juga membuka peluang baru di sektor pariwisata.
Kata dia, menurunnya nilai tukar bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan internasional karena dapat berwisata dengan lebih murah.
“Ketika mata uang kita (ringgit) jatuh, waktunya untuk mempromosikan pariwisata negeri ini karena akan murah bagi mereka (wisatawan internasional),” kata Nazri.
“Orang Singapura akan mau datang karena mereka hanya menghabiskan sepertiga gaji. Dan bagi mreka, hotel bintang lima atau enam kita sangat murah,” lanjutnya.
Nazri pun menyatakan, banjir tahunan yang melanda Malaysia bisa disulap menjadi semacam festival.
Malaysia diterpa banjir setiap tahun, khususnya di wilayah semenanjung. Sejumlah wilayah di Semenanjung Malaysia rentan diterpa banjir kala musim hujan yang biasanya terjadi pada Oktober hingga Maret.
“Di Kuala Krai (distrik di Kelantan), misalnya, banjirnya seperti sebuah festival. Setiap musim hujan, kita punya sebuah festival banjir dan orang-orang akan datang,” kata Nazri.
“Karena sekarang terdapat (wisata kerelawanan), ketika orang asing datang untuk melakukan kerja-kerja kerelawanan dan mesti membayar,” pungkasnya.
Baca Juga: Demi Bantu Korban Banjir Malaysia, Pengantin Ini Batalkan Resepsi Pernikahan dan Donasikan Katering
Sumber : Sinar Daily
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.