MEXICO CITY, KOMPAS.TV - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyalahkan kebijakan NATO selama Perang Rusia-Ukraina. Sang presiden menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan aliansi itu terkait perang “amoral.”
Hal tersebut disampaikan Lopez Obrador pada Senin (13/6/2022). Walaupun tak menyinggung nama NATO atau Amerika Serikat (AS), Lopez Obrador menyalahkan kebijakan memasok senjata ke Ukraina yang selama ini dilakukan sekutu-sekutu NATO.
“Saya menyumbang senjata, kamu menyumbang kematian. (Kebijakan) itu amoral,” kata Lopez Obrador dikutip Associated Press.
“Betapa mudahnya untuk mengatakan, ‘Ini, saya akan mengirimimu uang sebanyak ini untuk senjata. Apakah perang di Ukraina bisa dihindari? Tentu saja itu bisa,” lanjutnya.
Baca Juga: Roket Ukraina Meledak di Pasar Donetsk, Tiga Orang Tewas, Belasan Terluka
Komentar Lopez Obrador tersebut mencerminkan ambiguitas posisi Meksiko dan Partai Gerakan Regenerasi Nasional (MORENA) yang berkuasa saat ini. Sejak Rusia meluncurkan invasi, Meksiko turut mengecam tindakan itu tetapi enggan ikut menyanksi Rusia.
Pada Maret lalu, anggota parlemen dari partai Lopez Obrador bahkan membantu membuat suatu badan kongresional “Komite Persahabatan Meksiko-Rusia”.
Ketika kelompok pemuda yang terafiliasi partai mengirim surat terbuka ke Duta Besar Rusia untuk Meksiko yang berisi dukungan atas invasi ke Ukraina, MORENA pun sebatas menyatakan, “Menghormati kebebasan berpikir semua anggota kami.”
Baca Juga: Dampak Perang Rusia dan Ukraina, Stok Pupuk di Meksiko Melonjak Tinggi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.