PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tampaknya tak takut dengan ancaman Amerika Serikat dan sekutunya terkait uji coba rudal yang dilakukannya.
Kim Jong-un bahkan menegaskan akan menggandakan persenjataan Korea Utara untuk menghadapi apa yang disebutnya sebagai lingkungan keamanan yang membahayakan mereka.
Hal itu berkaitan dengan pernyataan pejabat AS dan Korea Selatan yang mengatakan Korea Utara terus maju dengan persiapan uji coba nuklir lain.
Kim Jong-un pun menyimpulkan apa yang dilakukan AS dan Korea Selatan tersebut sebagai konferensi politik besar.
Baca Juga: Kim Jong-Un Diancam Politisi AS, Bakal Dilenyapkan jika Terus Lakukan Uji Coba Rudal
Pernyataan Kim Jong-un tersebut dipublikasikan oleh kantor berita Korea Utara, KCNA, Sabtu (11/6/2022).
Namun, dalam pernyataannya, Kim Jong-un tak menyertakan kritikan langsung terhadap AS atau Korea Selatan di tengah kebuntuan berkepanjangan dalam diplomasi nuklir selama pembicaraan tiga hari yang berakhir, Jumat (10/6/2022).
Ia pun membela percepatan pengembangan senjatanya sebagai pelaksanaan yang sah dari hak berdaulat untuk membela diri dan menetapkan tugas militan lebih lanjut untuk dikejar oleh angkatan bersenjata dan ilmuwan militernya.
Namun laporan itu tak menyebutkan tujuan atau rencana spesifik apa pun terkait aktivitas pengujian, termasuk peledakan perangkat nuklir.
“(Kim) mengatakan hak untuk mempertahankan diri adalah urusan untuk mempertahankan kedaulatan, mengklarifikasi sekali lagi prinsip pertarungan kekuasaan partai untuk kekuasaan dan kontes langsung,” bunyi pernyataan KCNA dikutip dari CTV News.
Baca Juga: Biden Salahkan Zelensky atas Serangan Rusia ke Ukraina: Ia Tak Mau Dengar saat Kami Peringatkan
AS dan Korea Selatan sebelumnya dilaporkan telah melakukan aksi balasan atas uji coba rudal Korea Utara.
Pada Minggu (5/6/2022) lalu, Korea Utara melepaskan delapan rudal berurutan, sehari kemudian AS dan Korea Selatan melakukan hal yang sama.
Peluncuran uji coba delapan rudal yang dilakukan AS dan Korea Selatan dilakukan untuk mendemonstrasikan kemampuan mereka kepada Korea Utara.
Hal itu untuk menunjukkan bahwa baik AS maupun Korea Selatan dapat melakukan serangan presisi terhadap sumber serangan rudal Korea Utara.
Sumber : CTV News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.