LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sehingga serangan Rusia ke Ukraina bisa terjadi.
Biden menegaskan Zelensky tak mau mendengar informasi yang sudah dikumpulkan AS bahwa Rusia akan melakukan serangan ke Ukraina.
Hal itu diungkapkan Biden, di sela-sela acara pengumpulan dana Partai Demokrat di Los Angeles, Jumat (10/6/2022).
Baca Juga: Malangnya Mariupol, Terancam Wabah Kolera Usai Hancur karena Serangan Rusia
“Yang saat ini tak pernah terjadi sejak Perang Dunia II. Saya tahu banyak orang yang mengira saya berlebihan, tetapi saya tahu kami memiliki data yang bisa dipecaya (Rusia) akan masuk, di luar perbatasan,” tuturnya dikutip dari Irish Examiner.
“Tak keraguan tentang hal itu. Dan Zelensky tak mau mendengarkannya saat kami peringatkan,” tambah Biden.
Meski Zelensky sadar ini telah menginspirasi banyak orang akan kepemimpinannya selama perang, tetapi persiapannya menghadapi invasi tetap menjadi kontroversi.
AS telah mengungkapkan kecurigaannya sejak adanya pengumpulan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
Pemerintahan Biden berulang kali mengungkapkan kekhawatirannya akan serangan Rusia ke Ukraina.
Ia juga saat itu menegaskan bahwa invasi Rusia ke Ukraina sangat mungkin terjadi.
Namun, ketika itu Zelensky sempat berusaha meredam laporan terkait kemungkinan serangan Rusia, karena khawatir meresahkan ekonomi Ukraina yang rapuh.
Zelensky pun ketika itu meminta agar rumor mengenai penyerangan Rusia ke Ukraina dihentikan, agar tak membuat ketakutan di negaranya.
Baca Juga: Putin Percaya Diri, Yakin Eropa akan Sulit Lepas dari Gas dan Minyak Rusia
Namun ternyata perkiraan Zelensky salah, karena Presiden Rusia, Vladimir Putin benar-benar memerintahkan penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari.
Hingga sudah melebihi 100 hari, tanda-tanda invasi Rusia ke Ukraina untuk berakhir belum juga terlihat.
Rusia saat ini dilaporkan memfokuskan penyerangan ke Ukraina timur, setelah memutuskan mundur dari Kiev karena gagal menguasai Ibu Kota Ukraina tersebut.
Sumber : Irish Examiner
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.