MIAMI, KOMPAS.TV - Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun secara tidak sengaja menembak dan membunuh ayahnya di Florida setelah orang tuanya meninggalkan senjata yang berisi peluru tanpa pengawasan, kata pihak berwenang setempat, Senin (6/6/2022) seperti dilansir Straits Times, Selasa, (7/6/2022).
Kini, menurut laporan Washington Post, Selasa, (7/6/2022), sang ibu, Marie Ayala, didakwa melakukan pembunuhan manslaughter oleh aparat hukum Florida, Amerika Serikat. Apa tingkatan pembunuhan di AS? Simak informasinya.
Ketika petugas polisi, yang disiagakan oleh panggilan 911, tiba di rumah korban di dekat Orlando pada 26 Mei, mereka menemukan ibu anak itu, Marie Ayala, memberikan CPR kepada suaminya, Reggie Mabry.
Sang ayah, Reggie Mabry, 26, tengah bermain video game di rumah mereka di Orlando, Florida, bulan lalu ketika salah satu dari tiga anaknya berhasil mengambil Glock 19 dan menembak, menurut laporan penangkapan dari Sheriff Orange County.
Pistol itu ada di dalam tas yang ditinggalkan Mabry di lantai, anak itu menemukannya dan menembak ayahnya dari belakang saat dia bermain video game di komputer, kata dokumen pengadilan.
Lima anggota keluarga, termasuk seorang gadis berusia lima bulan, berada di ruangan yang sama pada saat kejadian.
Kedua orang tua saat itu dalam status pembebasan bersyarat setelah beberapa pelanggaran pengabaian anak dan penggunaan narkoba, kata sheriff. "Pemilik senjata yang tidak mengamankan senjata api mereka hanya berjarak sepersekian detik dari salah satu tragedi yang terjadi di rumah mereka," kata Sheriff John Mina dari Orange County.
Baca Juga: Kolonel Priyanto akan Jalani Sidang Vonis Kasus Pembunuhan Sejoli Nagreg Hari Ini
"Sekarang anak-anak kecil ini secara efektif kehilangan kedua orang tua mereka. Ayah mereka sudah meninggal. Ibu mereka dipenjara, dan seorang anak kecil harus menjalani hidup mereka mengetahui bahwa dia menembak ayahnya," kata sheriff.
Tragedi seperti itu tidak jarang terjadi di Amerika Serikat.
Sang ibu yang berada di lokasi pada saat kejadian kemudian didakwa melakukan pembunuhan manslaughter karena dianggap bertanggung jawab atas tindakan tidak sengaja anak balitanya menembak ayahnya di belakang sehingga mengakibatkan kematian, kata pihak berwenang.
Mabry dan istrinya, Marie Ayala, 28, dihukum sebagai penjahat dan tidak diizinkan oleh hukum untuk memiliki senjata, kata Sheriff John Mina dari Orange County pada konferensi pers, Senin. Mereka sedang dalam masa percobaan untuk kasus penelantaran anak dan narkotika, katanya.
Ayala didakwa dengan pembunuhan manslaughter, kelalaian dan kepemilikan senjata api oleh penjahat, kata pihak berwenang. Dia bisa menghadapi hukuman 15 tahun penjara jika terbukti melakukan pembunuhan.
"Pistol itu tidak disimpan dengan benar," kata Sheriff John Mina dari Orange County. “Faktanya, itu mudah diakses bahkan oleh anak berusia 2 tahun, dan hasilnya adalah tragedi.”
Tidak jelas persis bagaimana anak itu bisa mendapatkan senjata itu, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Tak Ingin AS Jadi Ladang Pembunuhan, Biden Ingin Senapan Serbu Dilarang Dijual Bebas
Tuduhan itu muncul pada saat langkah-langkah pengendalian senjata sedang diusulkan di tingkat federal dan di seluruh negeri setelah penembakan massal, dan ketika keamanan senjata membayangi pikiran orang Amerika yang lelah dengan kekerasan.
Pembunuhan Mabry yang tidak disengaja juga menggarisbawahi kekerasan yang tidak disengaja yang dapat dihasilkan dari akses mudah ke senjata di Amerika, kata pendukung kontrol senjata.
Sumber : Kompas TV/New York Post/Lawrina/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.