BERLIN, KOMPAS.TV - Pemerintah Jerman dilaporkan enggan mengirim bantuan tank ke Ukraina karena takut Kiev akan balik menginvasi Rusia. Hal tersebut diwartakan oleh media Jerman, Der Spiegel berdasarkan wawancara dengan sumber pemerintahan.
Sebagaimana diwartakan Der Spiegel via Hromadske, Senin (6/6/2022), terdapat “persetujuan informal” antara pemerintah Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, dan Inggris Raya tentang larangan bantuan tank ke Ukraina.
Meskipun demikian, sumber Der Spiegel mengeklaim kebijakan ini tidak pernah dibicarakan di forum NATO.
Apabila bantuan tank dikirimkan, Berlin disebut khawatir Ukraina bisa “terlalu percaya diri” setelah memenangkan sejumlah pertempuran, lalu memutuskan untuk balik menyerang Rusia.
Baca Juga: Pemerintah dan Oposisi Jerman Sepakati Anggaran Militer 100 Miliar Euro Tahun ini
Hal tersebut akan membuat tank-tank Jerman kembali berada di wilayah Rusia lagi setelah Perang Dunia Kedua.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, pemerintahan Kanselir Olaf Scholz diketahui berhati-hati dalam mengirim bantuan senjata ke Ukraina. Scholz sejak lama menolak mengirim senjata berat seperti tank atau kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC).
Hromadske melaporkan, mengutip media Jerman, Die Welt, Berlin bahkan urung mengirim bantuan senjata ringan pun kendati negara-negara Barat telah melakukannya.
Sejak 30 Maret hingga 26 Mei, pemerintah federal Jerman disebut hanya mengirimkan dua kali bantuan senjata.
Pada pengiriman 30 Maret, Jerman disebut memperbantukan suku cadang senapan mesin, kabel detonator, radio, granat tangan, bahan peledak, dan ranjau.
Sementara pada 26 Mei, Jerman disebut mengirimkan 3.000 ranjau antitank dan 1.600 ranjau antitank khusus.
Baca Juga: Zelensky Kunjungi Garis Depan Ukraina Timur, Severodonetsk Bersiap Hadapi Serangan Balasan Rusia
Sumber : Der Spiegel/Hromadske/Die Welt
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.