MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan negara-negara Barat bahwa pengiriman bantuan senjata jarak jauh akan memicu Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina yang lebih luas. Hal tersebut disampaikan Lavrov dalam konferensi pers virtual pada Senin (6/6/2022).
Peringatan Lavrov menanggapi pengumuman Inggris Raya dan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan mengirimkan kepada Ukraina sistem peluncur roket laras banyak (MLRS) yang bisa menghantam target sejauh 80 kilometer.
“Lebih jauh jarak jangkau senjata yang Anda kirim, semakin jauh garis perbatasan tempat ‘neo-Nazi’ (Ukraina) bisa mengancam Federasi Rusia akan dipukul mundur,” kata Lavrov dikutip Associated Press.
Baca Juga: Zelensky Kunjungi Garis Depan Ukraina Timur, Severodonetsk Bersiap Hadapi Serangan Balasan Rusia
MLRS yang akan dikirimkan Washington sebenarnya bisa menjangkau target sejauh 300 kilometer. Namun, AS mengaku tak akan mengirimkan roket yang kapabel diluncurkan sejauh itu.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirim pernyataan tegas mengenai rencana pengiriman MLRS dari Barat ke Ukraina.
Putin menuding Barat sekadar menginginkan perang yang lebih panjang dengan mengirimkan persenjataan-persenjataan jenis baru.
“Kami akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan daya serang kami, yang mana ada banyak opsi, untuk menyerang fasilitas-fasilitas yang belum kami serang sebelumnya,” kata Putin, Minggu (5/6).
Baca Juga: Pendukung Putin Ancam Barat: Perang Dunia III dan Perang Nuklir Akan Tiba
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.