Kompas TV internasional kompas dunia

Gabon Serukan Konservasi Alam Punya Nilai Moneter, Konservasi dan Menekan Emisi Gas Sama Pentingnya

Kompas.tv - 1 Juni 2022, 03:05 WIB
gabon-serukan-konservasi-alam-punya-nilai-moneter-konservasi-dan-menekan-emisi-gas-sama-pentingnya
Gabon mengatakan menekan polusi gas rumah kaca dan memelihara keanekaragaman hayati sama-sama prioritas, keduanya harus punya insentif yang setara. (Sumber: France24/Steve Jordan)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

LIBREVILLE, KOMPAS.TV – KTT penting PBB tahun ini harus memberikan prioritas yang sama pada keanekaragaman hayati seperti perubahan iklim, dan terus maju dengan menempatkan nilai finansial pada sumber daya alam. Hal itu diungkap Menteri Lingkungan Hidup Gabon Lee White seperti laporan France24, Selasa (31/5/2022).

Lee White, seorang ahli ekologi yang membantu membuat Gabon menjadi suara yang kuat untuk lingkungan di Afrika tengah, mengatakan krisis iklim dan keanekaragaman hayati bumi berjalan seiring.

COP15, konferensi konservasi yang ditunggu-tunggu yang akan diadakan di Kunming, China, pada kuartal terakhir tahun 2022, menurut Lee White harus menempatkan keanekaragaman hayati di tingkat prioritas yang sama dengan perubahan iklim.

"Kita (harus) melihat ambisi yang jauh lebih tinggi untuk konservasi," kata White.

"Salah satu prioritas kita adalah target 30 kali 30, yaitu mendapatkan 30 persen kawasan lindung di seluruh planet ini pada tahun 2030, dan memajukan agenda kredit keanekaragaman hayati, pembiayaan keanekaragaman hayati," imbuhnya.

Kredit karbon, yang sudah ada selama lebih dari dua dekade, menawarkan insentif keuangan untuk mengurangi atau menghindari emisi gas rumah kaca.

Kredit keanekaragaman hayati akan menawarkan insentif serupa untuk memelihara hotspot konservasi, yang menurut para ilmuwan memainkan peran yang selama ini sangat diremehkan untuk kelangsungan hidup manusia.

Baca Juga: KTT Iklim PBB COP26: Lebih 100 Negara Termasuk Indonesia, Bergabung Pada Pakta Pemotongan Gas Metana

Sebanyak 14 persen terumbu karang dunia musnah 2009 hingga 2018 akibat penangkapan ikan ilegal, destruktif dan tidak teregulasi, diperparah polusi. Konservasi perairan muncul sebagai prioritas pelestarian keanekaragaman hayati. Gabon mengatakan menekan polusi gas rumah kaca dan memelihara keanekaragaman hayati sama-sama prioritas, keduanya harus punya insentif yang setara. (Sumber: Bloomberg)

"Cekungan Kongo menstabilkan Afrika, itu adalah jantung dan paru-paru Afrika," kata White, penulis lusinan makalah penelitian.

"Tanpa Cekungan Kongo... kita kehilangan curah hujan di Sahel, dan Anda memiliki ratusan juta pengungsi iklim yang bergerak ke selatan," katanya.

"Kita harus bisa menghitung biaya itu dan kemudian mengaitkannya dengan layanan keanekaragaman hayati yang disediakan Lembah Kongo. Tetapi hari ini, keanekaragaman hayati bernilai (moneter) nol."

Lahir di Manchester di Inggris utara, White, 56, memulai karirnya di hutan hujan Afrika sebelum ia mengelola kegiatan Wildlife Conservation Society di Gabon selama 15 tahun, dan pada tahun 2002 menjadi penasihat Presiden Omar Bongo Ondimba untuk taman nasional dan ekowisata.

Tahun 2009, White diangkat menjadi menteri air, hutan, laut, dan lingkungan.

Baca Juga: Portugal Dirikan Kawasan Konservasi Laut Terbesar di Atlantik Utara Seluas 2.677 kilometer persegi

Orang utan yang tengah memanjat pohon untuk mengambil buah ara. Gabon mengatakan menekan polusi gas rumah kaca dan memelihara keanekaragaman hayati sama-sama prioritas, keduanya harus punya insentif yang setara. (Sumber: Yayasan Palung/Tim Laman - Cheryl Knott)

Kesuksesan Gabon

White menunjuk pada rekor Gabon sendiri dalam menyerap karbon dengan melestarikan hutan tropisnya yang sangat lebat.

Tahun 2002, Gabon mendirikan jaringan 13 taman nasional yang mencakup 11 persen wilayahnya. Saat ini, 22 persen lahan berstatus dilindungi.

Tahun 2017,Gabon menciptakan 20 cagar alam laut seluas 53.000 kilometer persegi, surga laut terbesar di Afrika, dan setara dengan 27 persen wilayah perairannya.




Sumber : France24




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x