KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia sengaja menciptakan krisis pangan dengan memblokade akses ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan. Hal tersebut disampaikan Zelensky melalui pidato via konferensi video dari Kiev, Senin (30/5/2022) malam waktu setempat.
Zelensky menyebut ada sekitar 22 juta gandum yang kini terjebak di Ukraina dan tidak bisa diekspor.
Presiden Ukraina itu menyatakan bahwa disrupsi ekspor gandum akan menimbulkan risiko krisis pangan di berbagai negara. Hal tersebut disebutnya dapat memicu krisis migrasi.
“Ini adalah sesuatu yang jelas-jelas diinginkan kepemimpinan Rusia (Kremlin),” kata Zelensky dikutip Associated Press.
“Moskow sengaja membuat masalah ini, jadi seluruh Eropa kesulitan dan Ukraina tidak mendapatkan miliaran dolar hasil ekspor,” lanjutnya.
Baca Juga: Pemimpin Negara Uni Eropa Sepakat Hentikan 90 persen Impor Minyak dari Rusia Akhir Tahun Ini
Di lain sisi, Zelensky menuduh Rusia sengaja menahan ekspor pangan untuk menciptakan krisis. Ia menuding alasan Moskow bahwa ekspor pangan mereka terhambat oleh sanksi bohong belaka dan “jahat”.
Sebelumnya, sekutu-sekutu Ukraina di Eropa telah menuduh Rusia sengaja menjadikan suplai pangan sebagai “senjata” untuk memerangi tekanan akibat invasi ke Ukraina.
Pada 24 Mei lalu, ketika bicara di Forum Ekonomi Dunia, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menuduh Kremlin sengaja menciptakan disrupsi suplai pangan global dengan memblokade ekspor Ukraina dan menimbun stok pangannya sendiri.
Uni Eropa sendiri memperkirakan, sekitar 90 persen ekspor pangan Ukraina selama ini dikirim melalui pelabuhan.
“Di atas semua ini, Rusia sekarang menimbun stok ekspor pangannya sebagai bentuk pemerasan, menahan suplai (pangan) meningkatkan harga global. Atau, mereka (Rusia) memperdagangkan gandum untuk dukungan politis,” kata Von der Leyen.
“Ini adalah penggunaan gandum dan kelaparan untuk meningkatkan kekuatan,” lanjutnya.
Baca Juga: Menlu Rusia: Kemerdekaan Donbas dari Ukraina Prioritas Tanpa Syarat Moskow
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.