Dikutip dari Kompas.com, Humas Polisi Bern Patrick Jean menyebutkan dua alasan sulitnya mencari orang hilang atau tenggelam di sungai terpanjang di Swiss itu.
Pertama, air Sungai Aare sedang keruh karena lelehan salju. Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan perahu dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Aare, sehingga tidak memungkinkan mencari memakai helikopter.
Berenang di sungai menjadi semakin populer di Swiss. Tetapi, tren itu berarti lebih banyak perenang yang harus diselamatkan dari tenggelam.
Selama 20 tahun terakhir, operasi penyelamatan di Rhine di Basel terus meningkat, seperti laporan Swissinfo.
Baca Juga: 2 Alasan Sulitnya Pencarian Anak Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aare Swiss
Sekarang setiap musim panas, patroli berlayar dan memantau di sungai Rhine selama sepuluh jam setiap hari. Pemadam kebakaran, petugas perbatasan dan polisi berbagi tugas.
Tujuannya tidak hanya untuk berada di sana secepat mungkin dalam keadaan darurat, tetapi juga untuk mencegah kecelakaan sejak awal, karena sungai kota membawa bahaya khusus mereka sendiri.
Di sungai Bern, berenang menarik ribuan orang di hari yang panas.
Tidak ada patroli di sepanjang sungai Aare yang melewati pinggir kota Bern. Sebagai gantinya, poster peringatan terpampang. Menurut masyarakat penyelamat nyawa Swiss, sebagian besar korban adalah pria muda.
Berkat kualitas air yang semakin baik, semakin banyak orang yang pergi ke sungai Swiss dalam beberapa tahun terakhir.
Tetapi semakin banyak orang, urusan keamanan dan keselamatan di sungai semakin menjadi tantangan bagi semua orang yang terlibat.
Sumber : Swissinfo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.