Kompas TV internasional kompas dunia

Dirjen WHO Peringatkan Dunia: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir!

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 02:05 WIB
dirjen-who-peringatkan-dunia-pandemi-covid-19-belum-berakhir
Dirjen WHO ketika berbicara kepada partisipan pada hari pertama Majelis WHO ke-75 di Jenewa, Swiss, Minggu (22/5/2022). (Sumber: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Fadhilah

JENEWA, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan dunia bahwa pandemi Covid-19 “tentu saja belum berakhir.”

Peringatan itu disampaikan Tedros menyusul pelonggaran kebijakan pembatasan berbagai negara usai puncak gelombang Omicron.

Tedros mengkritik negara-negara yang mengurangi pengetesan dan sequencing.

Menurut dia, kebijakan itu adalah wujud pemerintahan yang “menurunkan penjagaan di hadapan marabahaya.”

“Menolak pengetesan dan sequencing berarti kita membutakan diri terhadap evolusi virus,” kata Tedros dalam majelis tahunan WHO di Jenewa, Swiss, Minggu (22/5/2022) sebagaimana dikutip Associated Press.

Pada Kamis (19/5) lalu, dalam laporan mingguannya, WHO menyebut tingkat kasus baru Covid-19 terlihat stabil setelah mengalami penurunan sejak akhir Maret. Pada periode yang sama, tingkat kematian juga menurun.

Baca Juga: Covid-19 di Korea Utara Tunjukkan Tren Positif, Rezim Kim Jong-Un Klaim Wabah Virus Corona Melambat

Meskipun jumlah fatalitas dan kasus baru cenderung menurun, serta 60 persen populasi dunia sudah vaksin, Tedros mengingatkan bahwa pandemi “belum berakhir hingga itu berakhir di seluruh dunia.”

“Kasus-kasus yang dilaporkan bahkan meningkat di hampir 70 negara di seluruh dunia, dan ini terjadi ketika tingkat pengetesan di dunia anjlok,” kata Tedros.

Menurut Tedros, laporan kematian terkait Covid-19 meningkat di Benua Afrika yang memiliki cakupan vaksinasi terendah. Hal ini terjadi ketika 57 negara kaya telah memvaksin 70 persen populasi.

Kata Tedros, ketika pasokan vaksin Covid-19 meningkat, terdapat “komitmen politis yang kurang untuk memeratakan vaksin” di sejumlah negara serta gap dalam “kapasitas operasional atau finansial.”

“Kita melihat penolakan terhadap vaksin dipicu oleh disinformasi dan misinformasi. Pandemi tidak akan menghilang secara ajaib, tetapi kita bisa mengakhirinya,” pungkasnya.

Baca Juga: Akankah PPKM Dihapus dalam Waktu Dekat? Menko PMK: Peluangnya Sangat Besar

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x