ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajukan syarat kepada Swedia dan Finlandia jika ingin Ankara mendukung kedua negara tersebut bergabung dengan NATO.
Pada Sabtu (21/5/2022), Erdogan mengungkapkan, kedua negara tersebut harus menghentikan dukungan mereka kepada kelompok teroris yang mengancam keamanan nasional Turki.
Swedia dan Finlandia pada pekan ini dilaporkan telah memasukkan aplikasi mereka secara resmi untuk bergabung dengan NATO.
Hal itu sekaligus mengakhiri netralitas mereka setelah melihat bagaimana Rusia menginvasi Ukraina.
Baca Juga: Erdogan Berkeras Turki Tetap Keberatan Swedia dan Finlandia Jadi Anggota NATO, Kenapa?
Untuk bergabung dengan NATO, kedua negara harus mendapat persetujuan dari ke-30 anggota aliansi Barat tersebut.
Namun, Turki yang merupakan anggota NATO, menentang keras bergabungnya kedua negara itu.
Hal itu karena Erdogan menganggap Swedia dan Finlandia melindungi anggota kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pergerakan Gulen, yang kabur dari Turki.
Kantor Kepresidenan Turki mengungkapkan, Erdogan sudah mengungkapkan kekhawatirannya dan syarat kepada kepala negara Swedia dan Finlandia.
Dikutip dari DW, Erdogan mengatakan kepada Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson bahwa dukungan politik, finansial, dan senjata Swedia kepada organisasi teroris, harus berakhir.
Sedangkan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinisto, Erdogan menegaskan kegagalan menangani kelompok teror yang mengancam sekutu NATO, tak sesuai dengan semangat aliansi militer.
Erdogan juga mengatakan, embargo ekspor senjata oleh kedua negara yang dijatuhkan kepada Turki setelah serangan ke Suriah pada 2019 terhadap milisi Unit Pertahanan Rakyat Kurdi (YPG), harus dicabut.
Baca Juga: Zelensky Janjikan Kemenangan Rusia di Ukraina Timur Hanya Sementara: Semuanya Bakal Kembali ke Kiev
Kedua pemimpin negara Skandinavia itu pun merespons secara terpisah telepon dari Erdogan melalui Twitter.
Andersson mencuitkan bahwa ia menantikan untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Turki, termasuk perdamaian, keamanan dan perlawanan terhadap terorisme.
Sedangkan Niinisto menegaskan, sebagai sekutu NATO, Finlandia dan Turki, akan berkomitmen atas keamanan sesamanya, dan hubungan mereka akan terus tumbuh kuat.
Ia juga menegaskan, Finlandia mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manisfestasi.
Sumber : DW
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.