KIEV, KOMPAS.TV - Parlemen Ukraina akan mengeluarkan resolusi untuk menetapkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
Resolusi tersebut dikeluarkan setelah Putin memerintahkan Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina.
Dikutip dari Newsweek, Kamis (19/5/2022), resolusi Putin sebagai penjahat perang pertama kali dilaporkan oleh Radio Free Europa.
Resolusi itu mengungkapkan bahwa tujuannya adalah mengonfirmasikan kepada publik kejahatan yang dilakukan Putin, yang melanggar keamanan kemanusiaan dan hukum internasional.
Baca Juga: Oposisi Rusia Minta AS Beri Sanksi untuk Antek-antek Putin Level Selanjutnya
Selain itu, juga meminta institusi internasional untuk menyelidiki aksi ilegal yang telah diungkapkan dan membuat Putin bertanggung jawab.
“Putin bertanggung jawab atas aksi yang menyebabkan jutaan rakyat Ukraina menderita atas kesehatan mereka, banyaknya kasus kematian, kehilangan harta benda, dan dipaksa meninggalkan rumah mereka,” bunyi resolusi itu.
Resolusi itu muncul setelah Ukraina melakukan pengadilan pertama terhadap tentara Rusia yang melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil Ukraina.
Ukraina telah mengidentifikasi 10.000 kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan Rusia.
Putin sendiri pada Maret lalu, telah disebut oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai penjahat perang atas invasi Rusia ke Ukraina.
Saat itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov langsung mengecam Biden dan menyebut komentarnya tak bisa diterima.
Pada awal bulan ini, pejabat Ukraina mengungkapkan Rusia telah menghancurkan sekolah di wilayah Luhansk dan menyebut aksi ini sebagai kejahatan perang.
Selain itu, Amnesty Internasional juga telah merilis laporan yang menuduh Rusia telah melakukan kejahatan perang.
Hal itu termasuk serangan udara tanpa hukum yang membunuh warga sipil.
Baca Juga: Zelensky Ungkap Donbas seperti Neraka, Aset Oligarki Rusia Bakal Dipakai untuk Perbaikan Ukraina
Putin pun menjadi sasaran kecaman dari para pemimpin dunia atas aksi penyerangannya ke Ukraina.
Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair mengatakan, Putin seperti hilang dari kenyataan.
Ia menambahkan, Putin dikelilingi oleh orang-orang yang tak akan mengatakan yang sebenanya, dan bahwa keputusan menyerang Ukraina adalah salah perhitungan yang luar biasa.
Sementara itu, Menteri Negara di Kantor Luar Negeri Jerman, Tobias Lindnert mengatakan, Putin sangat sendirian dan bahwa ia tampaknya hanya peduli tentang tempatnya dan Rusia dalam sejarah.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.