MARIUPOL, KOMPAS.TV - Serangan Rusia ke Pabrik Baja Azovstal di Mariupol, Ukraina, menimbulkan ketakutan besar.
Ada kekhawatiran besar serangan pasukan Vladimir Putin akan membuat kebocoran kimia di pabrik tersebut.
Hal itu diyakini bakal membuat kehidupan di Laut Azov punah.
Pasalnya, pabrik yang merupakan benteng terakhir pasukan Ukraina di Mariupol itu memiliki ribuan ton hidrogen sulfida.
Baca Juga: Rusia Ditertawakan Zelenskyy Karena akan Pakai Senjata Laser di Ukraina, Bukti Kegagalan Rusia
Menurut Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko, kebocoran tersebut bisa sangat berbahaya untuk wilayah tersebut.
Boychenko menegaskan, kebocoran itu akan memicu kehancuran lingkungan hidup kelas dunia.
“Kebocoran cairan itu akan menjadi pembunuhan flora dan fauna di Laut Azov secara keseluruhan. Zat berbahaya bisa masuk ke Laut Hitam dan Laut Mediterania,,” katanya dikutip dari Daily Mail.
Hal itu menjadi sebuah kepunahan total atas kehidupan di Laut Azov.
Boychenko dilaporkan telah meminta ahli PBB segera diberi izin masuk untuk mencegah ancaman iklim.
Baca Juga: Tentara Rusia Mengaku Bersalah atas Kejahatan Perang, Bunuh Warga Sipil Tak Bersenjata di Ukraina
Boychenko percaya bahwa Rusia sedang berusaha menciptakan Ghetto atau distrik-distrik tertutup di era Nazi, dan pasokan air yang tercemar bahan kimia akan menyebabkan krisis yang berbeda di Ukraina.
Pabrik Azovstal menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina, setelah serangan dan bombardir tentara Rusia di Mariupol.
Sebelumnya, pabrik itu juga menjadi tempat bagi ribuan warga Mariupol yang mengungsi.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.