BRUSSEL, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly menyampaikan bahwa negaranya mendukung rencana Finlandia dan Swedia bergabung ke NATO.
Hal tersebut disampaikan Joly jelang rapat dengan diplomat-diplomat papan atas Uni Eropa di Brussel, Belgia, Senin (16/5/2022).
Joly menyebut bahwa Kanada mendukung “aksesi cepat” kedua negara ke NATO yang dianggap urgen di tengah perang Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg dan banyak pejabat NATO telah menyatakan mendukung percepatan keanggotaan Finlandia dan Swedia.
Para pejabat NATO menghendaki proses pengajuan keanggotaan Swedia dan Finlandia bisa ditempuh dalam waktu “beberapa pekan”.
Baca Juga: Abaikan Keberatan Vladimir Putin, Swedia Putuskan Ajukan Diri Jadi Anggota NATO
Meskipun demikian, prosesnya diperkirakan dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Tahapan yang menyita waktu cukup lama adalah proses ratifikasi oleh 30 anggota NATO.
Di pihak Kanada, Joly menyampaikan bahwa Ottawa segera meratifikasi keanggotaan Swedia-Finlandia begitu prosesnya dimulai.
“Tujuan kami adalah menjadi salah satu negara pertama yang meratifikasi aksesi Swedia dan Finlandia,” kata Joly dikutip Associated Press.
Di lain sisi, Joly juga ditanyai mengenai wacana aksesi Ukraina ke NATO. Isu ini adalah salah satu dalih utama Vladimir Putin meluncurkan invasi pada 24 Februari lalu.
Joly enggan menjawab secara spesifik pertanyaan tersebut. Ia sekadar menyampaikan bahwa pihaknya mendukung “kebijakan pintu terbuka” NATO.
Wacana bergabungnya Swedia dan Finlandia ke NATO digodok intens menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Dua negara ini sebelumnya sebatas menjadi mitra NATO dan menganut prinsip militer non-pihak.
Akan tetapi, kondisi keamanan Eropa menyusul invasi Rusia ke Ukraina membuat Stockholm dan Helsinki memutuskan gabung NATO.
Finlandia telah mengumumkan akan bergabung NATO pada Minggu (15/5) lalu. Swedia baru mengumumkan secara resmi rencana tersebut pada hari ini.
Baca Juga: Umumkan Bakal Gabung NATO, PM Finlandia: Kami Tak Percaya Ada Perdamaian di Dekat Rusia
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.