BRASILIA, KOMPAS.TV- Presiden Brasil Jair Bolsonaro memecat Menteri Energi Brasil, Bento Albuquerque karena dianggap tak berhasil membuat BUMN Migas Brasil, Petrobras, menunda kenaikan harga BBM.
Bolsonaro mengatakan kenaikan harga BBM akan memicu inflasi dan menekan daya beli masyarakat. Naiknya harga BBM akan membuat citra Bolsonaro jelek di mata rakyat, jelang pemilu pada Oktober 2022.
Mengutip dari Bloomberg, Kamis (12/5/2022), Kementerian Energi Brasil menyatakan Albuquerque mengundurkan diri karena alasan pribadi, setelah pertemuan dengan Bolsonaro. Namun, kabar yang beredar di media Brasil, ia dipecat oleh Bolsonaro.
“Menteri Energi Bento Albuquerque yang telah menjabat selama tiga tahun akan digantikan oleh Penasihat Kementerian Ekonomi bernama Adolfo Sachsida, yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat Menteri Ekonomi Paulo Guedes,” tulis Dekret Presiden Brasil.
Baca Juga: Dibeli Elon Musk, Ternyata Gaji Karyawan Twitter Paling Kecil Rp65 Juta
Sebelumnya, Bolsonaro memang beberapa kali meminta Albuquerque dan Kepala Eksekutif Petrobras, Jose Mauro Coelho, untuk menghentikan kenaikan harga BBM. Walaupun sebenarnya, Albuquerque tidak punya kewenangan langsung mengatur harga BBM.
Pasalnya, kenaikan harga BBM dilakukan mengikuti harga minyak dunia yang sedang tinggi. Pada akhirnya, Petrobras tetap menaikkan harga jual solar ke distributor sebesar 8,9 persen pada awal pekan ini, sehingga dianggap mengabaikan instruksi presiden.
Pekan lalu, dalam program Facebook Live mingguannya, Bolsonaro mengkritik laba besar yang diraih Petrobras. Ia juga meminta Petrobras untuk menunda kenaikan harga BBM.
Pada kuartal I-2022, Petrobras mendapat laba bersih sebesar 8,6 miliar dollar AS, naik 38 kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ukraina Tutup Jalur Gas Rusia, Pasokan Gas Untuk Sepertiga Eropa Terancam
Akibat kenaikan harga minyak, harga BBM di Brasil sudah naik 33 persen tahun lalu. Inflasi tinggi pun tak terhindarkan, mencapai lebih dari 12 persen.
Bukan hanya kali ini saja Bolsonaro mengganti pejabat negara karena masalah BBM. Ia sudah beberapa kali mengganti kepala eksekutif Petrobras. Pada Februari 2021, dia mencopot Roberto Castello Branco. Kemudian, pada April lalu, dia mengganti Joaquim Silva e Luna A.
Sumber : Bloomberg
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.