HAVANA, KOMPAS.TV — Tim penyelamat terus mencoba mencari korban selamat dari reruntuhan Hotel Saratoga di Havana, Kuba, yang meledak. Hingga kini korban tewas telah mencapai 30 orang.
Hotel Saratoga merupakan hotel bintang lima yang memiliki 96 kamar dan berada di kawasan di Old Havana. Hotel ini sedang bersiap untuk dibuka kembali setelah ditutup selama dua tahun karena pandemi. Namun naas, terjadi kebocoran gas yang membuat ledakan besar hingga meruntuhkan hotel pada Jumat (6/5/2022) lalu.
Beberapa bangunan yang berada di dekat hotel ini ikut hancur, termasuk Teater Marti yang bersejarah dan Gereja Baptis Kalvari.
Pihak gereja mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa bangunan itu mengalami kerusakan struktural yang signifikan. Beberapa dinding gereja dan langit-langitnya runtuh. Meskipun demikian, tidak ada pekerja gereja yang terluka.
Baca Juga: Hotel Bintang Lima Bersejarah Tempat Artis Hollywood Menginap di Kuba Meledak, 22 Tewas
Kementerian Kesehatan mengatakan 84 orang terluka dalam ledakan Jumat itu. Korban tewas termasuk empat orang anak di bawah umur, seorang wanita hamil dan seorang turis Spanyol. Kementerian pada hari Minggu juga merilis nama-nama korban tewas. Selain itu, sekitar 24 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Pada hari Sabtu, perwakilan Grupo de Turismo Gaviota SA, yang merupakan pemilik hotel mengatakan 13 pekerjanya masih hilang. Gubernur Reinaldo García Zapata mengatakan pada Sabtu malam bahwa 19 keluarga telah melaporkan keluarga mereka yang hilang dan bahwa upaya penyelamatan akan berlanjut.
Pihak berwenang mengatakan penyebab ledakan masih dalam penyelidikan, tetapi diyakini disebabkan oleh kebocoran gas. Sebuah derek besar mengangkat sebuah kapal tanker gas yang hangus keluar dari puing-puing pada hari Sabtu.
Pemakaman untuk para korban telah dimulai. Namun ada juga yang masih menunggu kabar kehilangan teman dan kerabat.
"Kami berharap ada sesuatu yang diketahui tentang ibu sepupu saya," kata Angela Acosta seperti dikutip dari The Associated Press di dekat lokasi ledakan. Kerabatnya, María de la Concepción Alard, tinggal di sebuah apartemen yang berdekatan dengan hotel.
Baca Juga: Ledakan Besar di Hotel Saratoga Kuba, Diduga Akibat Kebocoran Gas Alam
Para kru telah bekerja untuk membersihkan jalan-jalan di sekitar hotel dan pada Sabtu malam, lalu lintas pejalan kaki yang substansial telah dilanjutkan kembali.
Ledakan itu menambah kesengsaraan industri pariwisata Kuba yang telah hancur karena pandemi. Selain itu, negara ini juga mengalami sanksi keras dari mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sanksi ini masih dipertahankan hingga pemerintahan Joe Biden.
Hotel Saratoga, yang tutup selama pandemi, merupakan salah satu penginapan elit di Havana, yang sering menampung tamu VIP dan selebritis. Pariwisata di Kuba mulai bangkit kembali pada awal tahun ini. Namun demikian perang di Ukraina membuat wisatawan dari Rusia berkurang drasitis. Padahal pengunjung Rusia menyumbang hampir sepertiga dari turis yang tiba di Kuba tahun lalu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.