KIEV, KOMPAS.TV - Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengungkapkan makna serangan rudal Rusia ke Kiev saat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengunjungi Ukraina.
Menurut mantan juara tinju kelas berat dunia itu, serangan rudal ke Kiev merupakan cara Putin menunjukkan jari tengah kepada PBB.
Serangan rudal Rusia menerpa Kiev pada Kamis (28/4/2022) malam, dan menewaskan satu orang serta melukai 10 lainnya.
Baca Juga: Lagi, Prajurit Inggris Ditangkap dan Dipermalukan Rusia di TV, Muncul dengan Kondisi Mengenaskan
Kejadian itu tak lama setelah Guterres dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggelar jumpa pers.
Guterres dan rombongannya dilaporkan tak mengalami cedera.
“Secara simbolis, pada saat ini Sekjen PBB ada di Kiev. Ini adalah salam darinya (Putin). Putin menunjukkan jari tengah (ke Guterres) dengan penembakan dan menghancurkan rumah kami,” kata Klitschko dikutip dari Al-Jazeera.
Serangan itu adalah serangan Rusia paling berani di Kiev sejak pasukan Moskow mundur beberapa minggu lalu menyusul kegagalan mereka merebut kota itu.
Rusia saat ini lebih memilih fokus ke Donbas di timur Ukraina, yang saat ini menjadi tujuan utama Putin.
Zelensky mengutuk keras serangan rudal tersebut dan mengungkapkan bahwa itu tindakan pemimpin Rusia untuk melecehkan PBB.
Baca Juga: Pilot Legendaris 'Ghost of Kiev' yang Jatuhkan 40 Pesawat Rusia Dilaporkan Tewas Bulan Lalu
“Ini mengatakan banyak hal tentang sikap Rusia yang sebenarnya terhadap institusi global, tentang upaya kepemimpinan Rusia untuk mempermalukan PBB dan semua yang diwakili organisasi tersebut,” ujarnya.
Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengungkapkan, Guterres menganggap serangan rudal bukan tanda tak hormat untuknya, tetapi pada rakyat Kiev.
“Antonio Guterres tak melihat serangan ini mengenai dirinya. Ia melihat ini sebagai tanda adanya pihak yang ingin melanjutkan perang ini, dan kami ingin tetap mendorong dan memastikan konflik ini berakhir,” tutur Haq.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.