SHANGHAI, KOMPAS.TV - Lockdown di Shanghai kian ekstrem setelah pemerintah China bangun pagar hijau untuk membatasi pergerakan warga.
Pagar hijau tersebut muncul tanpa ada peringatan di luar gedung-gedung di Shanghai, yang penghuninya dilarang keluar ruangan.
Salah satu warga mengungkapkan kepada BBC, Minggu (24/4/2022), pagar hijau itu tiba-tiba muncul di kompleks kediamannya yang dikunci sejak tiga hari lalu tanpa penjelasan.
Shanghai memang sudah memasuki pekan kelima lockdown, setelah kota dengan populasi 25 juta orang itu mengalami peningkatan positif Covid-19 yang terus tinggi.
Baca Juga: Badan Sensor China Kesulitan Blokir Video Dampak Lockdown Covid-19 di Shanghai
Gambar pekerja dengan seragam hazmat putih yang menutup pintu masuk ke perumahan kota dan menutup jalan dengan pagar hijau telah menyebar di media sosial China dalam beberapa hari terakhir.
Banyak dari pagar itu, setinggi dua meter, dipasang di sekitar gedung yang ditetapkan sebagai daerah tertutup.
Kawasan tersebut merupakan tempat setidaknya satu orang telah dinyatakan positif Covid-19.
Semua orang tinggal di kawasan tertutup dilarang melangkahkan kakinya keluar rumah, baik bagi mereka yang terkena Covid-19 dan juga yang tidak.
Saat ini masih belum jelas mengapa pejabat memutuskan membangun pagar tersebut.
Pemberitahuan bertanggal Sabtu (23/4/2022), dari satu otoritas lokal membagikan secara online diberlakukannya karantina berat di beberapa area.
Salah seorang warga asing di Shanghai mengungkapkan pagar hijau tersebut muncul di area pemukimannya tiga hari lalu.
Warga asing, yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan gerbang ke pemukimannya telah dirantai tiga hari lalu, setelah ia meyakini salah satu tetangganya positif virus corona.
Baca Juga: Warga Shanghai Mengamuk, Bentrok dengan Polisi Usai Rumahnya Dijadikan Pusat Karantina Covid-19
“Ada lorong di kompleks kami, dan di dalam lorong itu mereka memasang pagar hijau lagi tiga hari lalu. Tak ada yang memberitahu kami alasan pemasangannya,” ujarnya melalui sambungan telepon.
“Tidak ada yang bisa keluar. Saya merasa tak berdaya. Anda takt ahu kapan lockdown berakhir,” ucapnya.
Ia mempertanyakan apa yang akan terjadi jika wilayahnya kebakaran.
“Saya pikir saat ini tidak ada yang memiliki pemikiran benar dengan mengunci orang di rumahnya,” ujar warga asing tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.