SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV – Mantan petinju kelas berat, Mike Tyson, diduga melakukan tindakan kekerasan.
Dalam video yang beredar, terlihat Tyson sedang meninju sesama penumpang di dalam pesawat di Bandara Internasional San Francisco, Kamis (21/4/2022). Kini pihak berwenang sedang menyelidiki kasus tersebut.
Video itu menunjukkan Tyson bersandar di belakang kursinya dan berulang kali memukul kepala seorang pria tak dikenal hingga mengeluarkan darah.
Rekaman itu pertama kali dibagikan oleh TMZ, yang mengatakan bahwa video itu direkam di dalam pesawat Jet Blue menuju Florida.
Baca Juga: Ditantang Duel Jake Paul, Begini Reaksi Tak Terduga Mike Tyson
“Sayangnya, Tyson mengalami insiden dalam penerbangan dengan seorang penumpang agresif yang melecehkannya dan melemparkan botol air ke arahnya saat dia duduk di kursinya,” kata perwakilan Tyson, seperti dikutip dari The Associated Press.
Sebelum pertengkaran fisik, pria itu terlihat berdiri di atas kursi Tyson, melambaikan tangannya dan berbicara dengan penuh semangat sementara mantan petinju itu duduk dengan tenang.
“Petugas kepolisian tiba dan menahan dua orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Satu orang dirawat di tempat kejadian karena cedera yang tidak mengancam jiwa. Orang itu hanya memberikan sedikit keterangan tentang insiden itu dan menolak bekerja sama lebih lanjut dengan polisi,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Mike Tyson Diminta Jadi Duta Ganja di Negara Afrika Ini
“Keduanya kemudian dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut,” tambah pernyataan itu.
Polisi San Francisco mengatakan video itu telah dikirimkan ke Kantor Sheriff Kabupaten San Mateo, yang berwenang atas keamanan bandara. Maskapai JetBlue belum memberikan pernyataan tentang peristiwa ini.
Sejak Tyson, 55, pensiun dari tinju, ia bekerja sebagai aktor, podcaster, dan pengusaha ganja. Dia pernah menjadi juara tinju kelas berat termuda dalam sejarah pada tahun 1987, pada usia 20 tahun. Selama karirnya, dia mencapai 50 kemenangan, 44 di antaranya dengan KO.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.