YERUSALEM, KOMPAS.TV - Warga Palestina dilaporkan menembakkan roket ke wilayah Israel selatan dari Jalur Gaza, Kamis (21/4/2021) pagi. Tembakan roket itu dibalas serangan pesawat Israel yang menghantam lokasi-lokasi gerilyawan Gaza.
Kekerasan di lintas perbatasan Gaza ini merupakan lanjutan dari ketegangan Israel-Palestina yang terus memanas di Yerusalem selama beberapa pekan terakhir.
Militer Israel mengatakan, empat roket ditembakkan dari Gaza Kamis pagi dan dicegat oleh pertahanan udara. Sebelumnya pada Rabu malam, sebuah roket ditembakkan dari Gaza dan memicu serangan udara Israel.
Tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan, dan belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Israel menganggap kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza bertanggung jawab atas semua tembakan roket tersebut dan biasanya Israel membalas dengan serangan udara hanya dalam waktu beberapa jam.
Baca Juga: Konflik Palestina-Israel, Insiden Kekerasan Pecah di Masjid Al-Aqsa
Kamis pagi, pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di sebuah situs militer Hamas di Jalur Gaza tengah. Postingan media sosial oleh para aktivis menunjukkan asap mengepul di udara.
Militer Israel mengatakan serangan udara ditujukan ke situs militan dan pintu masuk terowongan yang mengarah ke kompleks bawah tanah. Terowongan ini diyakini menyimpan bahan kimia mentah untuk membuat roket.
Militer Israel kemudian mengatakan bahwa pesawatnya menyerang kompleks Hamas lainnya setelah rudal anti-pesawat ditembakkan dari Gaza. Serangan rudal itu gagal mencapai sasaran dan tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan dari serangan rudal anti-pesawat itu.
Seperti dikutip dari The Associated Press, unjuk rasa warga Palestina pun terjadi di luar tembok Kota Tua. Sebelumnya Hamas telah mengeluarkan ancaman samar-samar atas rencana unjuk rasa di Yerusalem. Polisi Israel memblokir jalan-jalan dan mencegah para pengunjuk rasa mencapai lingkungan padat penduduk di sekitar kota tua di Palestina. Peristiwa serupa yang terjadi hampir setahun lalu telah memicu perang Israel-Gaza selama 11 hari.
Polisi menggunakan truk dan barikade yang diparkir di luar tembok Kota Tua untuk menutup jalan utama menuju Gerbang Damaskus, pusat kerusuhan yang terjadi tahun lalu. Setelah beberapa kali saling dorong dengan polisi, para pengunjuk rasa berkumpul di dekat barikade, kemudian mengibarkan bendera dan bernyanyi.
Baca Juga: Fadli Zon Desak PBB Hentikan Kekerasan Israel Terhadap Warga Palestina
Polisi Israel dikerahkan dalam jumlah besar di sekitar Kota Tua yang bersejarah, yang merupakan tempat suci bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen. Mereka khawatir konfrontasi semakin panas, mengingat suasana sudah tegang selama hari raya Paskah Yahudi dan bulan suci Ramadhan.
Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah serangkaian serangan mematikan di Israel, diikuti oleh operasi militer di Tepi Barat yang sudah diduduki. Pada hari Senin, militan Palestina menembakkan roket dari Jalur Gaza ke Israel untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, dan Israel menanggapi dengan serangan udara. Roket itu dicegat dan tidak ada korban dari serangan tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.