DILI, KOMPAS.TV - Kandidat partai yang diusung Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) sekaligus penganugerah Nobel Perdamaian, Jose Ramos-Horta dilaporkan memenangi pemilihan presiden Timor Leste 2022.
Melalui hasil preliminer yang dirilis pada Rabu (20/4/2022) kemarin, Ramos-Horta unggul dari pesaingnya, inkumben Francisco Guterres yang disokong Fretilin.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum Timor Leste (CNE), dari 100% suara yang masuk, Ramos-Horta mendapatkan 62,9% suara berbanding 37,91% milik Guterres.
Dua kandidat ini mesti melalui putaran kedua pilpres setelah sama-sama gagal mendulang 50% suara pada putaran pertama. Pilpres putaran kedua Timor Leste digelar pada Selasa (19/4) lalu.
Baca Juga: Hari Ini Pemilu Putaran Kedua di Timor Leste: Presiden Terpilih Bakal Menjabat 20 Mei Mendatang
Ramos-Horta pun menggelar konferensi pers di Dili setelah kemenangannya dipastikan. Ia berterima kasih atas dukungan yang diberikan sehingga memenangi pilpres.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada pemilih yang memilih saya, saya berterima kasih kepada tim kampanye dan semua relawan saya dan semua yang menyumbang banyak hal untuk membuat momen ini terjadi. Saya menerima kepercayaan dan keyakinan ini yang diberikan pemilih ini dengan rendah hati,” kata Ramos-Horta dikutip kantor berita Tatoli.
Ramos-Horta pun berjanji akan setia pada konstitusi dan sedia berdialog dengan semua entitas politik selama menjalankan amanatnya.
“Mari membangun situasi damai untuk meningkatkan ekonomi negara yang terdampak krisis ekonomi global,” kata Ramos-Horta.
Jose Ramos-Horta dan pesaingnya, Francisco Guterres adalah pejuang Timor Leste ketika negara itu dianeksasi Indonesia pada 1975-1999.
Ramos-Horta tadinya bergabung dengan partai yang mengusung Guterres, Fretilin, tetapi meninggalkannya pada 1988.
Baca Juga: Terciduk! Ada Upaya Penyelundupan Mobil Off-Road Klasik dari Timor Leste ke Pulau Jawa
Sumber : Tatoli
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.