WASHINGTON, KOMPAS.TV - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi dunia akan berkurang pada tahun ini dan tahun depan. IMF menyalahkan invasi Rusia ke Ukraina yang dianggap mendisrupsi perdagangan global, menaikkan harga minyak, mengancam pasokan makanan, dan menambah ketidakpastian ekonomi yang sebelumnya disebabkan pandemi Covid-19.
Pada Selasa (19/4/2022), IMF merilis proyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi global hanya akan bertambah 3,6 persen, berkurang dari sebelumnya 4,4 persen yang diperkirakan pada Januari 2022. Tahun lalu, proyeksi pertumbuhan ekonomi global IMF diperkirakan mencapai 6,1 persen.
Baca Juga: Pengusaha dan Serikat Buruh Jerman Ramai-Ramai Memprotes Boikot Uni Eropa atas Impor Gas Alam Rusia
Institusi beranggotakan 190 negara ini juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya sekitar 3,6 persen pada 2023, sedikit lebih lambat dari prediksi pada Januari sekitar 3,8 persen.
“Saat pemulihan yang tahan lama dari kolapsnya ekonomi global akibat pandemi terlihat di depan mata, perang ini (Rusia-Ukraina) menimbulkan prospek sangat nyata bahwa sebagian besar kemajuan terkini akan sia-sia,” kata kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas dalam pengantar World Economic Outlook yang dirilis pada Selasa (19/4).
IMF menyebut perang Rusia-Ukraina juga menimbulkan krisis pengungsi besar dan mendisrupsi pasukan produk pertanian dari Rusia ataupun Ukraina, mengancam keamanan pangan di Afrika dan Timur Tengah.
Ekonomi Ukraina sendiri diperkirakan menyusut 35 persen akibat perang. Sedangkan ekonomi Rusia, yang dihantam sanksi beruntun negara-negara Barat, diperkirakan menyusut 8,5 persen.
Baca Juga: Menkeu AS Ikut Sebagian Pertemuan G20 dan IMF serta Bank Dunia Walau Rusia Hadir
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.