KABUL, KOMPAS.TV - Serangkaian ledakan menyasar dua sekolah di daerah permukiman Syiah di Kabul, Afghanistan pada Selasa (19/4/2022). Hingga berita ini diturunkan, korban meninggal terhitung enam orang dan 17 lainnya terluka.
Akan tetapi, jumlah korban jiwa dikhawatirkan bisa bertambah. Pasalnya, sejumlah korban luka berada dalam kondisi serius.
Juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran menyebut penyebab ledakan tengah diinvestigasi. Ledakan di dua sekolah itu disebutnya terjadi pada waktu berdekatan.
Ledakan terjadi di dalam SMA Abdul Rahim Syahid dan Pusat Edukasi Mumtaz. Keduanya hanya berjarak beberapa kilometer dan terletak di permukiman Daht-e-Barchi yang dihuni mayoritas Muslim Syiah.
Baca Juga: Serangan Lintas Perbatasan Militer Pakistan, Korban Tewas Jadi 47 Warga Sipil Afghanistan
Menurut laporan Associated Press, penjaga di area sekolah menyebut ledakan berasal dari serangan bom bunuh diri. Penjaga yang enggan diungkap identitasnya karena khawatir pembalasan Taliban itu mengaku melihat pelaku meledakkan diri di dalam kompleks SMA Abdul Rahim Syahid.
Kompleks ini dapat menampung hingga 1.000 siswa. Namun, tidak diketahui berapa banyak siswa yang berada di sekolah sewaktu kejadian.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul. Sebelumnya, Syiah Afghanistan kerap disasar oleh kelompok ekstremis ISIS dan afiliasinya.
Pada Mei 2021 lalu, kelompok ISIS-Khurasan mengebom sekolah di permukiman Dasht-e-Barchi. Serangan ini menewaskan 60 anak-anak, mayoritas perempuan.
Baca Juga: Bom dan Peluru Sisa Perang di Afghanistan Tewaskan 10 Orang, 5 di Antaranya Anak-Anak
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.