Dengan populasi muslim dan Yahudi terbesar di Eropa barat, masalah ini memiliki potensi dampak besar bagi Prancis.
Ini dapat menghantam komunitas di tempat lain yang membeli ekspor daging Prancis.
Prancis di bawah Le Pen akan lebih fokus ke dalam, dengan lebih sedikit imigran dan hak bagi mereka yang sudah tinggal di Prancis.
Toleransi terhadap tradisi non-Kristen juga akan berkurang. Prancis juga akan kurang terikat dengan Uni Eropa dan dunia luar.
Sementara, petahana Emmanuel Macron yang menyasar periode kedua, menjanjikan sebaliknya.
“Saya tidak ingin Prancis yang mencegah kaum muslim atau Yahudi makan sesuai ketentuan ajaran agama mereka,” kata Macron merespons proposal Pen.
Le Pen pun menyebut bahwa dirinya juga tak menginginkan hal itu. Namun, kaum muslim dan Yahudi yang was-was, sudah kadung tak memercayainya.
Baca Juga: Kursi Presiden Prancis Sengit Diperebutkan, Ternyata Ini Kerja dan Wewenangnya
Le Pen tidak menentang praktik lain yang dianggap kejam oleh juru kampanye kesejahteraan hewan, seperti adu banteng atau, terutama, berburu.
Tradisi ini mengakar kuat di pedesaan Prancis tempat Le Pen menjaring suara.
Jadi, fokus Le Pen pada daging halal dianggap hipokrit oleh kaum muslim dan Yahudi yang menganggapnya sebagai serangan mengatasnamakan kesejahteraan hewan.
Para pemimpin Yahudi merespons usulan larangan itu dengan menyebutnya ‘menjijikkan’.
Mereka menyebut, usulan itu akan membuat sejumlah besar kaum muslim dan Yahudi meninggalkan Prancis.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.