Kompas TV internasional kompas dunia

Capres Prancis Larang Sembelih Hewan untuk Daging Halal, Kaum Muslim dan Yahudi Ketar-ketir

Kompas.tv - 15 April 2022, 23:30 WIB
capres-prancis-larang-sembelih-hewan-untuk-daging-halal-kaum-muslim-dan-yahudi-ketar-ketir
Seorang pria tampak memotong daging halal di sebuah toko daging di Paris, Prancis, Rabu (13/4/2022). (Sumber: AP Photo/Thibault Camus)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

Dengan populasi muslim dan Yahudi terbesar di Eropa barat, masalah ini memiliki potensi dampak besar bagi Prancis.

Ini dapat menghantam komunitas di tempat lain yang membeli ekspor daging Prancis. 

Prancis di bawah Le Pen akan lebih fokus ke dalam, dengan lebih sedikit imigran dan hak bagi mereka yang sudah tinggal di Prancis.

Toleransi terhadap tradisi non-Kristen juga akan berkurang. Prancis juga akan kurang terikat dengan Uni Eropa dan dunia luar. 

Sementara, petahana Emmanuel Macron yang menyasar periode kedua, menjanjikan sebaliknya. 

“Saya tidak ingin Prancis yang mencegah kaum muslim atau Yahudi makan sesuai ketentuan ajaran agama mereka,” kata Macron merespons proposal Pen. 

Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen, 53 tahun, bertekad melarang ritual penyembelihan hewan untuk daging halal. (Sumber: AP Photo/Michel Euler)

Le Pen pun menyebut bahwa dirinya juga tak menginginkan hal itu. Namun, kaum muslim dan Yahudi yang was-was, sudah kadung tak memercayainya.

Baca Juga: Kursi Presiden Prancis Sengit Diperebutkan, Ternyata Ini Kerja dan Wewenangnya

Le Pen tidak menentang praktik lain yang dianggap kejam oleh juru kampanye kesejahteraan hewan, seperti adu banteng atau, terutama, berburu.

Tradisi ini mengakar kuat di pedesaan Prancis tempat Le Pen menjaring suara. 

Jadi, fokus Le Pen pada daging halal dianggap hipokrit oleh kaum muslim dan Yahudi yang menganggapnya sebagai serangan mengatasnamakan kesejahteraan hewan. 

Para pemimpin Yahudi merespons usulan larangan itu dengan menyebutnya ‘menjijikkan’.

Mereka menyebut, usulan itu akan membuat sejumlah besar kaum muslim dan Yahudi meninggalkan Prancis.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x