Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Menkeu AS Ancam Negara yang Ingin Lemahkan Sanksi Rusia: Akan Ada Konsekuensi

Kompas.tv - 13 April 2022, 22:02 WIB
menkeu-as-ancam-negara-yang-ingin-lemahkan-sanksi-rusia-akan-ada-konsekuensi
Menteri Keuangan AS Janet Yellen saat berbicara di Universitas Amerika Washington, 7 April 2022. Pada Rabu (13/4), Yellen menegaskan tidak ada negara yang boleh membantu Rusia meringankan jerat sanksi ekonomi yang diberlakukan Washington dan sekutu. (Sumber: Andrew Harnik/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menegaskan, tidak ada negara yang boleh membantu Rusia meringankan jerat sanksi ekonomi yang diberlakukan Washington dan sekutunya. Yellen memperingatkan pihak yang ingin membantu Rusia akan beroleh konsekuensi.

Hal tersebut disampaikan Yellen saat berbicara dalam forum lembaga wadah pemikir Atlantic Council, Rabu (13/4/2022).

“Koalisi bersatu negara-negara penyanksi tidak akan mengabaikan aksi-aksi yang melemahkan sanksi (kepada Rusia) yang telah kami berlakukan,” kata Yellen dikutip Associated Press.

Baca Juga: Zelensky Minta Senjata ke Korea Selatan: Sanksi Saja Tidak Cukup

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, AS getol menghimpun solidaritas internasional untuk menyanksi Rusia. Akibatnya, ekonomi Rusia terganggu oleh sanksi-sanksi ekonomi yang menjerat sektor bisnis serta bank penting Rusia.

Belum ada negara yang berusaha melemahkan sanksi-sanksi tersebut. Namun, sejumlah kalangan di Barat khawatir China akan melakukannya. Beijing sendiri secara terbuka mengkritik kebijakan sanksi yang diterapkan negara-negara Barat.

Yellen enggan merinci konsekuensi seperti apa yang akan diterima pihak yang membantu Rusia. 

Di lain sisi, Yellen menyebut invasi Rusia ke Ukraina akan menimbulkan dampak ekonomi hingga ke luar Ukraina. Ia pun menyatakan bahwa perang akan meningkatkan inflasi.

AS sendiri saat ini tengah menghadapi lonjakan inflasi terbesar sejak 1981. Pada Selasa (12/4) lalu, AS melaporkan bahwa harga-harga pada bulan Maret melonjak 8,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Juga: Bertemu PM Inggris Boris Johnson, Zelensky Minta Sanksi ke Rusia Diperberat Lagi


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x