MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi sasaran kemarahan janda tentara Rusia yang tewas dalam penyerangan ke Ukraina.
Ibu, janda dan saudari dari tentara Rusia yang tewas karena konflik itu menuduh Putin telah menghancurkan keluarga mereka.
Salah satu yang mengecam Putin adalah Anastasia Banschikova, yang tinggal di Orenburg, Rusia bersama putrinya yang berusia tiga tahun.
Ibu mud aitu mendengar semuanya yang baru berusia 21 tahun, Viktor terbunuh saat berperang di Ukraina.
Baca Juga: Kutuk Penyerangan Rusia ke Ukraina di Kelas, Guru Diperiksa dan Terancam Dipenjara
“Sekarang saya sangat takut. Saya tahu pria kami di sana tidak menginginkan perang ini,” ujar Banshikova dilansir dari Daily Star.
“Mereka pikir mereka melakukan latihan biasa, tetapi berakhir di penggilingan daging. Saya ingin ini berakhir secepatnya, secara damai, dengan sedikit korban jiwa,” tambahnya.
Hari-hari Banschikova kini dihabiskannya menjaga putrinya dan mendukung janda lainnya.
Tetapi ia menegaskan masa depannya sangat samar.
“Suami teman baik saya meninggal kemarin. Putrinya baru berusia sebulan, dan ia tak pernah melihatnya,” kata Banschikova.
Baca Juga: Putin Disebut Mulai Rekrut Tentara Tua yang Pensiun, Gantikan Pasukan Rusia yang Tewas di Ukraina?
Pernyataan ini muncul tak lama setelah otoritas Ukraina menyadap sambungan telpon tentara Rusia dan ibunya.
Pada sambungan telepon itu memperdengarkan sang ibu meminta anaknya untuk menurunkan senjata dan pulang.
Ribuan warga Rusia telah kabur dari kampung halamannya, setelah kritikan terhadap perang akan berujung penangkapan.
Rusia sebelumnya memperkirakan sekitar 1.400 tentara telah tewas sejak invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.