LUHANSK, KOMPAS.TV - Warga Ukraina yang masih tinggal di Luhansk diminta untuk segera melakukan evakuasi diri karena kondisi yang kian genting.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, saat ini kotanya tengah menghadapi bahaya besar. Sebab Rusia diyakini telah mengumpulkan kekuatan untuk menyerang kota tersebut.
Pasukan Rusia yang sebelumnya menyerang sejumlah wilayah Ukraina dikabarkan memfokuskan diri untuk melakukan serangan di Ukraina timur termasuk Luhansk.
Baca Juga: Rusia Tampilkan Bukti Nomor Seri Rudal Tochka-U Ukraina, Kembali Bantah Serang Kramatorsk
Menurut Gaidai, saat ini ada sekitar 30 persen warga masih tinggal di area perkotaan maupun di pedesaan Luhansk, meski telah diminta pergi.
“Mereka (Rusia) telah mengumpulkan kekuatan dan kita bisa melihat jumlah penembakan meningkat,” tutur Gaidai dikutip dari The Guardian.
Perintah evakuasi warga Luhansk muncul setelah serangan rudal ke stasiun kereta api di Donetsk, Jumat (8/4/2022).
Serangan ke Stasiun kereta api Kramatorsk itu telah membunuh sekitar 50 orang, termasuk anak-anak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyalahkan Rusia atas serangan itu, dan melabeli serangan tersebut sebagai kejahatan perang.
Ia pun menegaskan bahwa serangan itu harus disertakan pada pengadilan di masa mendatang terkait penyerangan Rusia ke Ukraina.
Rusia pun sekali lagi membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan operasi Rusia saat ini fokus ke area timur dan selatan negara tersebut.
Baca Juga: Presiden Ukraina Komitmen Penyelesaian Damai dengan Rusia, Namun Tetap Minta Senjata dari Barat
Mereka diyakini menargetkan Donbas, Mariupol dan Mykolaiv.
Menurut laporan intelijen terbaru, serangan itu didukung oleh peluncuran rudal jelajah lanjutan ke Ukraina oleh pasukan angkatan laut Rusia.
Dengan perubahan fokus penyerangan Rusia, Amerika Serikat (AS) memperingatkan Moskow kemungkinan berencana mengerahkan puluhan ribu tentara di Ukraina timur.
“Pada saat ini, kami yakin Rusia sedang merevisi tujuan perangnya untuk berkonsentrasi pada bagian timur dan selatan Ukraina, daripada menargetkan sebagian besar wilayah,” kata penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.