Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

AS Sebut Klaim Rusia Tak Terlibat Serangan Rudal ke Stasiun Kereta Api Ukraina Tidak Meyakinkan

Kompas.tv - 9 April 2022, 12:37 WIB
as-sebut-klaim-rusia-tak-terlibat-serangan-rudal-ke-stasiun-kereta-api-ukraina-tidak-meyakinkan
Juru Bicara Pentagon, John Kirby, menegaskan klaim Rusia tak melakukan serangan rudal ke stasiun kereta api Ukraina tak meyakinkan. (Sumber: AP Photo/Manuel Balce Ceneta)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menegaskan klaim Rusia bahwa mereka tak terlibat serangan rudal di stasiun kereta Ukraina tak meyakinkan.

Sebelumnya, terjadi serangan rudal ke Stasiun Kereta Api Kramatorks di sebelah timur Donetsk, Jumat (8/4/2022) kemarin.

Dilaporkan setidaknya 50 orang, termasuk lima anak-anak tewas dalam serangan itu.

Baca Juga: Finlandia Ingin Gabung NATO, Pesawat Rusia Langsung Lakukan Pelanggaran Udara, Bukti Ancaman?

Rusia pun diduga sebagai dalang dari serangan tersebut, yang kembali membantah telah melakukan serangan tersebut.

Mereka juga menegaskan bahwa serangan roket itu berasal dari wilayah Ukraina.

Namun, Juru Bicara Pentagon John Kirby menegaskan, berdasarkan pernyataan Rusia itu mereka semakin yakin tentara Vladimir Putin yang melakukannya.

“Kami menemukan klaim Rusia bahwa mereka tak terlibat tidak meyakinkan, khususnya ketika kementerian mereka mengumumkannya, dan kemudian ketika melihat korban sipil, mereka memutuskan tak mengumumkannya,” ujar Kirby dikutip dari ABC News.

“Jadi berdasarkan penilaian kami ini adalah serangan rudal, dan mereka menggunakan rudal balistik jarak pendek untuk melakukannya,” tambah Kirby.

Baca Juga: Putin Balas Laporan Kejahatan Perang Rusia, Cabut Izin Amnesty International dan HRW

Kirby menyebutnya sebagai bagian dari tren kebrutalan dan kecerobohan Rusia dengan tak menghindari korban sipil saat melakukan penyerangan ke Ukraina.

Juru Bicara Kremlin dalam pembelaannya menegaskan, pasukan Rusia tak menggunakan tipe rudal yang dipakai pada serangan tersebut.

Selain itu juga tak ada rencana penyerangan ke wilayah tersebut.




Sumber : ABC News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x