WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Joe Biden menyerukan pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Biden juga mengatakan akan menjatuhkan lebih banyak sanksi setelah kekejaman yang dilaporkan di Ukraina.
“Anda melihat apa yang terjadi di Bucha,” kata Biden. Dia menambahkan, "Putin adalah penjahat perang.”
Komentar Biden kepada wartawan muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Bucha, salah satu kota di sekitar Kiev tempat para pejabat Ukraina mengatakan mayat warga sipil telah ditemukan.
Zelenskyy menyebut tindakan Rusia sebagai "genosida" dan menyerukan Barat untuk menerapkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
Biden, bagaimanapun, tidak menyebut tindakan genosida.
Mayat 410 warga sipil telah dipindahkan dari kota-kota di wilayah Kiev yang baru-baru ini direbut kembali dari pasukan Rusia, kata jaksa agung Ukraina, Iryna Venediktova.
Baca Juga: Rusia Dapat Badai Kutukan dari Eropa atas Temuan Mayat Warga Sipil yang Tampak Dieksekusi di Ukraina
Wartawan Associated Press melihat mayat sedikitnya 21 orang di berbagai tempat di sekitar Bucha, barat laut ibu kota.
“Kami harus terus memberi Ukraina senjata yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pertarungan. Dan kita harus mengumpulkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi kenyataan -- pengadilan kejahatan perang,” kata Biden.
Biden mengecam Putin sebagai "brutal."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.