WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingati Hari Visibilitas Transgender dengan sejumlah aksi baru, Kamis (31/3/2022).
Melansir Associated Press, Biden mengumumkan langkah-langkah baru yang bertujuan untuk membuat pemerintah federal AS lebih inklusif bagi kaum transgender. Langkah baru itu termasuk penanda jenis kelamin "X" untuk warga transgender pada aplikasi paspor AS yang akan dimulai pada 11 April. Pemindai Administrasi Keamanan Transportasi baru yang netral gender juga disiapkan.
Pemerintahan Joe Biden dari kubu Demokrat sedang bekerja untuk memperluas ketersediaan penanda gender "X" untuk maskapai penerbangan dan program perjalanan federal. Mereka juga akan mempermudah warga transgender yang hendak mengubah informasi jenis kelamin mereka dalam catatan Administrasi Jaminan Sosial.
Pengunjung Gedung Putih juga akan segera dapat memilih opsi penanda jenis kelamin "X" di Sistem Masuk Pekerja dan Pengunjung Gedung Putih. Sistem itu digunakan untuk melakukan pemeriksaan latar belakang bagi pengunjung Gedung Putih.
“Warga transgender AS terus menghadapi diskriminasi, pelecehan, dan hambatan meraih peluang,” tulis Biden dalam pidato Hari Visibilitas Transgender-nya.
“Pada tahun lalu, ratusan RUU anti-transgender di Amerika diusulkan di seluruh AS, kebanyakan dari mereka menargetkan anak-anak transgender. Serangan itu terus berlanjut tahun ini. Semua itu keliru," kata Biden.
Biden hari Kamis juga berencana merilis pesan video kepada warga transgender Amerika.
Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Kuwait Batalkan Undang-Undang yang Kriminalisasi Warga Transgender
Juara kuis televisi Jeopardy Amy Schneider, pemenang transgender pertama di acara kuis tersebut, akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Doug Emhoff, suami wakil presiden Kamala Harris.
Doug Emhoff, bersama dengan Laksamana Rachel Levine, Wakil menteri Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, juga akan menjadi tuan rumah percakapan bersama anak-anak transgender dan orang tua mereka di Gedung Putih.
Di Florida, Menteri Pendidikan Miguel Cardona akan bertemu siswa LGBTQ+ menyusul diberlakukannya undang-undang baru negara bagian itu. UU itu melarang instruksi tentang orientasi seksual dan identitas jenis kelamin di taman kanak-kanak hingga kelas tiga.
Sementara itu, Partai Republik berargumen bahwa orang tualah yang seharusnya membicarakan masalah ini dengan anak-anak. Namun, Demokrat menyebut bahwa UU itu membuat anak-anak LGBTQ tersisih karena dikecualikan dari pelajaran di kelas.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, kata Gedung Putih, juga akan menjadi lembaga pertama yang mengibarkan bendera kebanggaan transgender.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.