MOSKOW, KOMPAS.TV - Perundingan perdamaian Rusia dan Ukraina di Istanbul mencatat banyak kemajuan dalam kesepakatan antara kedua negara.
Kepala juru runding delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, pada perundingan di Istanbul, Selasa (29/3/2022), mengatakan, Moskow tidak menentang Ukraina masuk Uni Eropa.
"Untuk bagiannya, Federasi Rusia tidak keberatan dengan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa," kata Medinsky usai perundingan, seperti dilaporkan RIA Novosti.
Perundingan di Istanbul sendiri dipandang sukses oleh Rusia, Ukraina, dan Turki sebagai fasilitator. Sementara negara-negara Barat tetap mengutarakan pesimisme serta keraguan dan terus melancarkan tekanan sanksi serta pengusiran diplomat Rusia dari berbagai negara Eropa.
Ukraina bersedia untuk selamanya memupuskan keinginan untuk menjadi anggota NATO. Namun, Kiev ingin berbagai negara termasuk Turki sebagai penjamin dalam kemungkinan kesepakatan dengan Rusia.
Demikian dikatakan David Arakhamia, perunding Ukraina, setelah pembicaraan damai di Istanbul pada Selasa, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Berbicara kepada wartawan, Arakhamia mengatakan, mereka mencari kesepakatan internasional di mana negara-negara akan bertindak sebagai penjamin keamanan Ukraina.
Dia mengatakan, negara-negara tersebut dapat mencakup lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, ditambah dengan Turki, Jerman, Kanada, Italia, Polandia, dan Israel
Mykhailo Podolyak, negosiator dan penasihat utama Ukraina untuk Presiden Volodymyr Zelensky, dalam sebuah cuitan mengatakan, Kiev mengusulkan perjanjian jaminan keamanan "dengan analog yang disempurnakan dari Pasal 5 NATO."
Baca Juga: Perundingan Rusia dan Ukraina di Istanbul Sukses, Pertemuan Putin dan Zelensky Bisa Terjadi
Proposal itu akan melibatkan Amerika Serikat, Inggris, Turki, Prancis, Jerman sebagai negara-negara penjamin untuk "secara hukum aktif" melindungi Ukraina "dari segala agresi," tambah Podolyak.
Sumber : Kompas TV/RIA Novosti/Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.