KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina akan menuntut gencatan senjata yang berkelanjutan selama pembicaraan damai dengan Rusia mulai hari ini, Selasa, (29/3/2022) di Istanbul, Turki, seperti dilansir Anadolu.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada saluran televisi lokal Turki, menurut instruksi Presiden Volodymyr Zelenskyy, pihak Ukraina tidak akan berunding tentang rakyat, tanah, dan kedaulatan.
Kuleba mengatakan selama perundingan nanti, permintaan minimum adalah untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan dan permintaan maksimum adalah gencatan senjata.
Jaminan keamanan, kata Kuleba, harus diikuti dengan referendum di Ukraina.
Kuleba mencatat masalah mengadakan referendum tidak akan dibahas dalam perundingan di Turki karena hal tersebut adalah masalah internal Ukraina.
Delegasi dari Rusia dan Ukraina akan mengadakan putaran baru perundingan damai atas perang Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung selama lebih dari sebulan.
Perundingan selama dua hari, yang akan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Turki, Dolmabahce, akan dimulai pada pukul 10.30 waktu setempat.
Baca Juga: Oligarki Rusia Boleh Berbisnis di Turki Asalkan Patuhi Hukum Nasional dan Internasional
Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, pembicaraan akan tertutup untuk pers.
Sebelumnya hari Senin, (28/3/2022), sebuah pesawat pribadi yang membawa delegasi Rusia mendarat di Bandara Ataturk Istanbul sekitar pukul 4 sore waktu setempat
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, menimbulkan kemarahan internasional, di mana Uni Eropa, Amerika Serikat dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Setidaknya 1.151 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 1.824 terluka, menurut perkiraan oleh PBB, yang memperingatkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 3,87 juta orang Ukraina juga telah melarikan diri ke beberapa negara Eropa, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.
Sumber : Kompas TV/Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.