Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Tuduh Rusia Hancurkan Laboratorium di PLTN Chernobyl

Kompas.tv - 23 Maret 2022, 23:23 WIB
ukraina-tuduh-rusia-hancurkan-laboratorium-di-pltn-chernobyl
Ilustrasi. Kondisi ruang kontrol reaktor ke-3 di pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 20 April 2018. Pada Selasa (22/3/2022), otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia menghancurkan laboratorium baru di PLTN Chernobyl.  (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

KIEV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina menuduh pasukan militer Rusia telah menghancurkan sebuah laboratorium baru di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) non-aktif Chernobyl, Selasa (22/3/2022). Laboratorium ini dibuat untuk meningkatkan manajemen limbah radioaktif di PLTN yang menjadi pusat bencana nuklir 1986 silam tersebut.

PLTN Chernobyl sendiri telah direbut pasukan Rusia sejak awal-awal invasi pada 24 Februari lalu.

Otoritas Ukraina menyebut laboratorium itu dibuat dengan biaya enam juta euro dengan bantuan Komisi Eropa. Laboratorium ini baru dibuka pada 2015.

Baca Juga: Staf PLTN Chernobyl Terjebak, Kerja 10 Hari Beruntun dan Hanya Diberi Makan Sekali Sehari

Kiev menyatakan bahwa laboratorium itu memuat “sampel sangat aktif dan sampel-sampel radionuklida yang kini berada di tangan musuh, yang mana harapan kami akan menghancurkan mereka sendiri (Rusia) dan tidak dunia yang beradab.”

Radionuklida sendiri adalah atom takstabil dari elemen kimia yang melepaskan radiasi.

Serbuan Rusia ke fasilitas nuklir selama invasi membuat berbagai pihak khawatir. Konflik di fasilitas nuklir dikhawatirkan akan menimbulkan bencana radiasi.

Pada Senin (21/3) lalu, otoritas Ukraina menyebut monitor radiasi di sekitar PLTN Chernobyl tidak aktif.

Selain PLTN Chernobyl, pasukan Rusia juga merebut PLTN Zaporizhzhia pada awal Maret lalu. Fasilitas di Zaporizhzhia adalah PLTN terbesar di Benua Eropa.

Baca Juga: Putin Ditakutkan Mulai Gunakan Senjata Nuklir, Gara-gara Rusia Kesulitan Hadapi Ukraina


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x