TALLINN, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Estonia, Kaja Kallas, mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, yang telah memasuki pekan ketiga.
Kallas pun menyerukan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tak boleh memenangkan peperangan ini.
PM perempuan pertama Estonia tersebut mengaku sakit hati melihat apa yang Rusia lakukan kepada Ukraina.
“Kami berusaha melakukan segalanya untuk menolong dan mendukung Ukraina berjuang di peperangan ini. Putin tak boleh memenangkan perang ini,” ujarnya kepada CNN, Minggu (20/3/2022) waktu setempat.
Baca Juga: Zelensky Ingatkan Perang Dunia III Bakal Terjadi jika Perundingan Damai Ukraina dan Rusia Gagal
Kallas pun mengatakan strategi NATO seharusnya adalah mengakhiri peperangan ini. menggunakan penahanan yang cerdas.
Maksudnya adalah dengan beralih dari posisi pencegahan ke posisi pertahanan.
Dengan begitu, menurut Kallas, bisa meningkatkan kontribusi negara NATO untuk memperkuaat pertahanan setiap negara, dan NATO secara keseluruhan, serta fokus pada kerja sama.
“Ada beberapa kemampuan yang terlalu mahal untuk setiap negara, tetapi jika kami bisa menyatukannya di sini di Eropa untuk melindungi wilayah kami, kami akan menjadi lebih kuat,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan setiap negara untuk mengisolasi Rusia, pada setiap level politik yang dimungkinkan.
Kallas pun merespons mengenai tawaran Polandia untuk mengirim penjaga perdamaian ke Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Sebut Aksi Penyerangan Pasukan Rusia di Mariupol seperti Bagian dari Perang Dunia II
Menurutnya, jika menginginkan hal itu, perdamaian harus lebih dulu tercapai, dan Putin tak menunjukkan keinginan untuk mencapainya.
“Kita hanya bisa mengirimkan misi penjaga perdamaian jika adanya perdamaian, tetapi jika Anda melihat yang terjadi di Ukraina, tak ada perdamaian di sana,” kata Kallas.
“Yang terjadi di sana hanya perang, dan saya tak melihat Rusia tak memiliki keinginan untuk bisa mencapai perdamaian. Jadi yang pertama kami harus mencapai perdamaian, dan menjaganya,” tambahnya.
NATO, Negara G7 dan Uni Eropa akan melakukan pertemuan di Brussels, Belgia, Kamis (24/3/2022), untuk membicarakan penyerangan Rusia ke Ukraina.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.