YOGYAKARATA, KOMPAS.TV - Tiga kosmonot Rusia yang bertolak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Jumat (18/3/2022), terlihat mengenakan baju berwarna kuning dengan garis biru, perpaduan warna yang cocok dengan bendera Ukraina.
Tiga kosmonot ini merupakan antariksawan Rusia pertama yang mengorbit sejak invasi ke Ukraina meletus.
Tiga kosmonot itu bernama Oleg Artemyev, Denis Matyevev, dan Sergey Kosakov. Mereka bertolak dari fasilitas peluncuran di Kazakhstan menggunakan kapsul Soyuz MS-21.
Tiga jam usai peluncuran, tiga kosmonot ini dilaporkan sampai di ISS, bergabung bersama dua kosmonot Rusia, empat astronot Amerika Serikat (AS), dan satu astronot Jerman yang bertugas di sana lebih dulu.
Badan Antariksa Federal Rusia (Roscosmos) merilis video ketika Artemyev, Matyevev, dan Kosakov disambut astronot lain di ISS. Tiga kosmonot itu terlihat memakai baju kuning lengkap dengan emblem bendera Rusia dan garis-garis berwarna biru.
Baca Juga: Walau Bersitegang Akibat Invasi ke Ukraina, Astronot AS Tetap Bisa Numpang Kapsul Rusia untuk Pulang
Akan tetapi, belum jelas apakah tiga kosmonot itu hendak menampilkan pesan tertentu dengan pemakaian baju tersebut.
Ketika masih berada di Bumi, Artemyev sempat ditanya mengenai pilihan warna bajunya. Ia menyatakan bahwa para kosmonot berhak menentukan sendiri baju yang dipakai.
“Sudah menjadi giliran kami untuk memilih warna. Namun, faktanya, kami telah mengumpulkan banyak material berwarna kuning jadi kami perlu memakainya. Jadi itulah mengapa kami mengenakan (baju kosmonot) kuning,” kata Artemyev dikutip Associated Press.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, banyak orang menggunakan warna bendera Ukraina untuk menunjukkan solidaritas.
Di Rusia sendiri demonstrasi anti-perang pecah di berbagai kota. Ribuan orang ditangkap polisi akibat demonstrasi tersebut.
Invasi ke Ukraina pun memicu ketegangan antara Rusia dan AS karena Washington merepons tindakan Kremlin dengan sanksi ekonomi berat.
Perselisihan Rusia-AS merembet ke misi luar angkasa mereka. Ketua Roscosmos Dmitry Rogozin mengancam membatalkan berbagai kerja sama dengan AS, termasuk tebengan di kapsul Soyuz bagi astronot NASA. Rogozin menyuruh astronot NASA lebih baik mengorbit dengan “sapu terbang”.
Akan tetapi, pihak AS masih optimistis kerja sama luar angkasa dengan Rusia masih bisa dilanjutkan. Administrator NASA Bill Nelson menanggapi ancaman Rogozin dengan menganggapnya bukanlah ancaman serius.
“Itu kan Dmitry Rogozin saja. Dia selalu menyembur dari dulu hingga kini. Namun, pada akhirnya, dia tetap bekerja sama dengan kami,” kata Nelson.
Baca Juga: Zelensky Inginkan Perdamaian dengan Rusia, Tapi Selipkan Peringatan Jika Tak Terjadi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.