MOSKOW, KOMPAS.TV - Activatica, media yang didedikasikan untuk menyiarkan aktivisme sipil di Rusia, merilis video yang menunjukkan penangkapan langsung seorang aktivis anti-invasi dan seorang yang diduga pro-invasi oleh polisi Rusia.
Penangkapan ini terjadi di Lapangan Merah, Moskow, Rusia. Video penangkapan itu pun cepat viral di media sosial.
Menurut laporan The Moscow Times, Senin (14/3/2022), video tersebut menunjukkan tindakan aparat yang semakin tegas terhadap demonstrasi di seantero Rusia.
Sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, demonstrasi anti-perang pecah di berbagai penjuru Rusia.
Dalam video itu, Activatica sedang mewawancarai seorang wanita yang menentang invasi ke Ukraina.
Wanita itu kemudian bertanya, “Apa kamu pikir jika saya sekadar mengatakan ‘dua kata’, saya akan ditangkap?”
“Dua kata” yang dimaksud wanita itu merujuk seruan anti-invasi di Rusia, yakni “tidak untuk perang” atau “ ” dalam bahasa Rusia.
Wanita itu lalu mengeluarkan secarik kertas bertuliskan “dua kata” dan memperlihatkannya ke kamera. “Apakah saya akan ditangkap karena ini atau tidak?” tanya dia.
Baca Juga: Mayoritas Publik Indonesia Dukung Invasi Rusia, Pakar Khawatir 'Bangsa Kita Dicap Hipokrit'
“Kamu sudah ditangkap,” timpal kamerawan.
Pada saat bersamaan, tiga anggota polisi meringkus wanita itu.
Tak lama kemudian, seorang wanita lain mendatangi kamerawan. Ia menanyakan apakah Activatica hanya menyiarkan pihak yang kontra invasi Rusia ke Ukraina atau juga mengakomodasi opini berbeda.
Ketika kamerawan bilang mereka “menyiarkan semua opini”, wanita itu mulai bicara seolah mendukung invasi Vladimir Putin. Namun, sebelum dia merampungkan frasa “saya puas dengan...” dua polisi meringkusnya.
English subtitles for that unbelievable viral video of two women speaking with a cameraman near Moscow's Red Square.
— Alejandro Alvarez (@aletweetsnews) March 14, 2022
First person holds up a sign that just says "two words." Arrested in seconds.
A second woman is seemingly about to voice support for Putin. Also arrested. pic.twitter.com/WzKMiAs485
Menurut laporan The Moscow Times, belum diketahui apakah dua wanita itu telah dilepaskan atau belum.
OVD-Info, organisasi hak asasi manusia di Rusia menyebut lebih dari 14.000 orang ditangkap terkait demonstrasi menentang invasi sejak 24 Februari lalu.
Pada Minggu (13/3) lalu, lebih dari 1.000 orang di sejumlah kota ditangkap.
Baca Juga: Jubir Kemenhan Rusia: Tentara Bayaran Asing yang Tiba di Ukraina akan Terus Dimusnahkan!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.