MARIUPOL, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky murka setelah Rusia melakukan serangan udara ke rumah sakit bersalin di Mariupol.
Pada Rabu (9/3/2022) waktu setempat, Zelensky menegaskan apa yang dilakukan Rusia tersebut merupakan kejahatan perang dan sangat mengutuknya.
Berdasarkan video yang diperlihatkan pejabat setempat, serangan yang dilakukan Rusia ke rumah sakit bersalin itu telah menghancurkan jendela, merubuhkan tembok dan membuat tempat parkir rumah sakit terbakar.
Dilaporkan 17 orang terluka karena serangan tersebut.
Baca Juga: 17 Orang Terluka dalam Serangan Rusia ke Rumah Sakit Bersalin di Mariupol
Serangan itu juga membuat sejumlah perempuan hamil dan anak-anak dalam kondisi mengenaskan.
"Kami tak akan pernah melakukan hal seperti kejahatan perang ini di kota-kota di wilayah Donetsk dan Luhansk atau wilayah lain, karena kami manusia. Apa kalian manusia?" tutur Zelensky dikutip dari The Strait Times.
“Negara seperti apa Rusia itu, takut terhadap rumah sakit dan bangsal bersalin serta menghancurkan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov saat ditanyai serangan tersebut, hanya mengatakan pasukan Rusia tak menembaki warga sipil.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, tak membantah mengenai serangan itu.
Zakharova menegaskan bahwa rumah sakit tersebut menjadi sasaran serangan setelah batalion nasionalis menggunakan rumah sakit melakukan persiapan posisi menembak setelah melarikan staf dan pasien.
Amerika Serikat (AS) sendiri sangat mengutuk penyerangan Rusia ke rumah sakit bersalin itu.
Baca Juga: Rumah Sakit Anak di Mariupol Dibom Rusia, WHO Catat 18 Serangan ke Fasilitas Kesehatan Ukraina
“Sangat mengerikan cara barbar yang dilakukan pasukan militer kepada warga sipil yang tak bersalah di negara berdaulat,” ujar Sekretaris Pers AS Jen Psaki.
Kementerian Luar Negeri Ukraina memposting video mengenai apa yang terjadi di rumah sakit tersebut.
Menunjukkan adanya lubang besar di gedung dengan tiga tingkat tersebut.
Selain itu, tumpukan besar puing-puing yang membara berserakan di tempat itu.
Sumber : The Strait Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.