LVIV, KOMPAS.TV — Seorang pejabat senior Ukraina menyebut, ribuan warga sipil dilaporkan berhasil dievakuasi dari Kota Sumy pada Selasa (8/3/2022) kemarin.
Seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (9/3), Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan 5.000 orang, termasuk 1.700 mahasiswa asing, dievakuasi dari Sumy.
Vereshchuk menegaskan kembali Ukraina tidak akan menerima tawaran Moskow untuk membangun koridor yang aman bagi warga sipil untuk menuju Rusia, dengan mengatakan pihaknya hanya akan menyetujui jalan keluar yang aman menuju ke barat.
Vereshchuk menuding evakuasi dari pelabuhan selatan Mariupol gagal hari Selasa karena pasukan Rusia menembaki konvoi Ukraina yang membawa kargo kemanusiaan ke Mariupol yang akan membawa warga sipil dari kota dalam perjalanan kembali.
Baca Juga: Rusia Kembali Umumkan Gencatan Senjata Rabu, Buka Koridor Evakuasi Warga Sipil dari 5 Kota Ukraina
Dia mengatakan kota itu dalam situasi bencana karena terputus dari air, listrik dan komunikasi, menambahkan bahwa seorang anak di Mariupol telah meninggal karena dehidrasi.
Militer Rusia membantah menembaki konvoi dan menuduh pihak Ukraina menghalangi upaya evakuasi.
Sementara itu Rusia kembali mengumumkan gencatan senjata terbaru mulai pukul 10 pagi waktu Moskow pada hari ini, Rabu (9/3).
Seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (8/3) bersamaan dengan itu Rusia juga menyatakan siap menyediakan koridor evakuasi dari lima kota Ukraina seperti Kiev, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol, bersama dengan kota-kota lain dinegosiasikan dengan pihak Ukraina.
Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev mengatakan, militer Rusia mengumumkan akan berhenti menembak pada pukul 10 pagi hari ini waktu Moskow untuk membiarkan warga sipil pergi dengan selamat melalui koridor kemanusiaan dan evakuasi warga sipil.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.