Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Erdogan Desak Putin untuk Gencatan Senjata dan Berdamai dengan Ukraina

Kompas.tv - 7 Maret 2022, 05:45 WIB
erdogan-desak-putin-untuk-gencatan-senjata-dan-berdamai-dengan-ukraina
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendesak agar melakukan gencatan senjata umum dan berdamai dengan Ukraina. (Sumber: Vladimir Smirnov/TASS)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan gencatan senjata umum dan berdamai dengan Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Erdogan saat ia berbicara dengan Putin melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022).

"Gencatan senjata umum yang mendesak akan mempermudah menemukan solusi politik dan menanggapi masalah kemanusiaan," kata Erdogan dikutip dari The Moscow Times

Dalam percakapan telepon yang kurang lebih berlangsung selama satu jam tersebut, Erdogan juga meminta Putin untuk mengizinkan penciptaan koridor kemanusiaan di Ukraina, dengan mengatakan dia dan pemimpin Rusia dapat "membuka jalan perdamaian bersama".

Lebih lanjut, Erdogan menegaskan bahwa Ankara siap untuk berkontribusi dalam segala cara agar bisa terciptanya perdamaian. 

Kedua kepala negara itu berbicara menjelang forum diplomatik di Turki pada 11-13 Maret yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Ukraina. 

Baca Juga: Erdogan Akhirnya Turun Tangan, akan Hubungi Putin Minta Serangan ke Ukraina Dihentikan

Turki berharap bisa mempertemukan perwakilan dari Rusia dan Ukraina saat acara tersebut berlangsung. 

Sebelumnya, Erdogan juga telah beberapa kali menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Kiev dan Moskow.

Beberapa pengamat berpendapat, langkah-langkah yang akan dilakukan Turki ke depannya akan cukup rumit. 

Seperti yang diketahui, Turki merupakan salah satu negara anggota NATO dan juga sekutu dari Ukraina. 

Tapi di sisi lain, Turki perlu menjaga hubungan baik dengan Rusia, yang sangat bergantung pada impor dari mereka. 

Baca Juga: NATO Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Pelanggaran Terang-Terangan Hukum Internasional




Sumber : The Moscow Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x