MOSKOW, KOMPAS.TV - Mantan Pensihat Presiden Rusia Vladimir Putin, Andrei Illarionov, mengungkapkan cara untuk mengalahkan bekas atasannya itu.
Illiarionov, yang merupakan asisten Putin untuk bidang Ekonomi pada 2000 hingga 2005, yakin cara mengalahkan Putin adalah dengan perlawanan yang kuat.
Ia mengatakan, perlawanan yang ditunjukkan rakyat Ukraina saat ini adalah yang bisa menjatuhkan Putin.
Illarionov menegaskan, hal itu satu-satunya cara untuk bisa mengalahkan sosok Putin, yang penuh perhitungan dan teguh.
Baca Juga: Pelarian Belarusia di Ukraina Ikut Angkat Senjata, Ajak Rakyat Belarusia Lawan Putin dan Lukashenko
Berbeda dengan pendapat ahli, mantan staf Putin itu menegaskan sang presiden tidak gila, dan perhitungan seperti biasanya saat melakukan serangan ke Ukraina.
“Ia tahu apa yang diinginkannya dan mencoba menerapkan kebijakan untuk bisa mencapai tujuannya,” ujar Illarionov dikutip dari Daily Star.
“Satu-satunya yang bisa menghentikan Putin di Ukraina dan Eropa adalah perlawanan. Perlawanan itu adalah yang diperlihatkan militer Ukraina, sedangkan rakyat Ukraina secara heroik juga melawan agresi ini,” tambahnya.
Banyak pemimpin dunia lainnya yang mempertanyakan kesehatan mental Putin karena melakukan penyerangan ke Ukraina.
Para pemimpin itu, menilai sikap Putin itu sebagai tindakan yang tak menentu.
Sebuah sumber dekat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim, pemimpin Rusia itu lebih kaku dan lebih terisolasi selama pertemuan baru-baru ini.
Namun, Illarionov menegaskan, Putin masih merupakan sosok yang penuh perhitungan, berkonsentrasi tinggi, dan teguh.
Baca Juga: Janji PM Inggris Boris Johnson: Berikan Vladimir Putin Kegagalan
Sejak melakukan penyerangan ke Rusia, Kamis (24/2/2022), Putin terus menjadi sasaran kecaman dan kritikan.
Sanksi pun diberlakukan pihak Barat dan sekutunya kepada Rusia atas keputusan sang pemimpin tersebut.
Meski sudah memasuki hari ke-11 penyerangan, Rusia baru mampu menduduki satu kota kunci Ukraina, yaitu Kherson.
Sedangkan Rusia terus mengalami kesulitan di kota penting lainnya, termasuk Kiev dan Kharkiv.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.