LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berjanji akan memberikan kegagalan bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Johnson menegaskan dirinya mengutuk keras serangan mengerikan dan biadab dari penghasut perang Rusia di Ukraina.
Hal itu diungkapkannya dari pesan video di akun Twitter miliknya.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (5/3/2022), pada pesan itu Johnson mengungkapkan usaha Barat menghukum Putin sangat vital.
Baca Juga: Pelarian Belarusia di Ukraina Ikut Angkat Senjata, Ajak Rakyat Belarusia Lawan Putin dan Lukashenko
“Sangat vital bagi Vladimir Putin untuk mengetahui serangan mengerikan dan biadab ini tak akan sukses,” ujar Johnson.
“Ia jelas akan gagal, dan percaya kepada saya, ia pasti gagal. Putin harus gagal. Terima kasih atas semua yang Anda lakukan, dan Slava Ukraini,” tambahnya.
Slava Ukraini sendiri merupakan penghormatan nasional yang biasa digunakan Angkatan Besenjata Ukraina, artinya adalah, “Jayalah Ukraina”.
Pada kesempatan itu, Johnson juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut memberi sanksi kepada Rusia karena telah menyerang Ukraina sejak pekan lalu.
“Saya ingin berterima kasih terhadap kelompok komunitas, individu, kelompok olahraga, yang telah maju bersama untuk mendukung Ukraina,” tambahnya.
Sejak melakukan penyerangan ke Ukraina, dengan tajuk operasi militer, kecaman telah mendera Rusia.
Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu menghadapi sanksi diplomatik, ekonomi dan boikot sejak melakukan penyerangan ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Sanksi pertama yang dibuat Rusia pekan lalu, membuat rubel Rusia merosot 30 persen di awal perdagangan, sebelum turun kembali hingga 20 persen.
Nilai mata uang yang ambruk berisiko membuat tabungan warga Rusia biasa habis.
Baca Juga: Mantan Presiden Ukraina Puji Zelensky: Ukraina Tak Pernah Bersatu Seperti ini Dalam 30 Tahun
Mereka terlihat berbondong-bondong ke ATM di seluruh negeri untuk mengosongkan rekening mereka, termasuk di kota asal Putin, St. Petersburg.
Pernyataan Johnson ini muncul setelah Putin memperingatkan bahwa Rusia menganggap sanksi dan zona larangan terbang di sekitar Ukraina sebagai tindakan pemicu perang.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas negaranya.
Namun, permintaan Zelensky itu tak disetujui oleh Barat dan juga NATO.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.