JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia dihadapkan dengan sanksi ekonomi dari negara-negara barat atas agresi militer ke Ukraina.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, menyatakan negaranya sudah beradaptasi dengan sanksi yang diberikan negara barat, termasuk dalam hal ekonomi.
Georgievna menyatakan Rusia bukan baru pertama kali mendapat sanksi dari dunia barat. Jauh sebelum, sejak 2014 negara barat telah memberikan sanksi terhadap Rusia.
Baca Juga: Sanksi Ekonomi Rusia, Visa dan Mastercard Blokir Beberapa Lembaga Keuangan Rusia!
"Ekonomi kami tangguh. Saya tidak mengatakan itu (sanksi ekonomi) tidak berdampak keras. Tentu saja menyakitkan dan tidak membuat hidup orang menjadi baik," ujarnya saat wawancara dengan KOMPAS TV, Sabtu (5/3/2022).
Georgievna menilai saksi ekonomi terhadap Rusia merupakan hal yang berlebihan dari komunitas internasional.
Saat NATO melakukan invasi ke Irak, Libya, Afganistan, menghancurkan negara dengan ribuan korban terbunuh serta mencoba melakukannya di Suriah, reaksi komunitas internasional tidak seperti yang diterima oleh Rusia.
"Saya tidak mengatakan kami ingin mengikuti contoh buruk itu, tetapi tetap saja reaksi tersebut berlebihan," ujarnya.
Baca Juga: Singapura Ikut Beri Sanksi Ekonomi ke Rusia, Ini Targetnya
Georgievna menambahkan sanki ekonomi yang reaksi berlebihan ini akan berdampak pula bagi negara-negara barat.
Rusia adalah bagian dari ekonomi global, menjadi pemasok minyak dan gas ke Eropa. Sanksi ekonomi ini diyakini juga akan memengaruhi ekonomi global.
"Ini bukan pertama kalinya mereka menjatuhkan sanksi terhada kami, itu dimulai tahun 2014, ekonomi kami telah beradaptasi. Tentu saja kami ingin menghindari itu," ujar Georgievna.
Baca Juga: Putin Keluarkan Peringatan Keras bila Ada Zona Larangan Terbang di Atas Ukraina
"Tapi saya sangat berharap dan yakin bahwa Rusia akan bertahan dan tareget yang kami miliki di Ukraina akan tercapai. Target utamanya adalah hidup damai dengan ukraina dan tidak merasa terancam oleh Ukraina, oleh barat atau pihak lain mana pun," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.