LVIV, KOMPAS.TV - Kantor kepresidenan Ukraina menunda evakuasi warga sipil di Mariupol dengan menuding Rusia tetap melancarkan tembakan dan menggeser pasukan saat berlakunya jeda pertempuran, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (5/3/2022).
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy, mengatakan, upaya evakuasi dihentikan karena kota Mariupol tetap diserang.
"Pihak Rusia tidak berpegang pada gencatan senjata dan terus menembaki Mariupol dan di daerah sekitarnya. Pembicaraan dengan Federasi Rusia sedang berlangsung mengenai pengaturan gencatan senjata dan memastikan koridor kemanusiaan yang aman."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sebelumnya telah menyetujui rute evakuasi dengan pasukan Ukraina untuk Mariupol, sebuah pelabuhan strategis di tenggara, dan untuk kota timur Volnovakha.
Namun, Gubernur Ukraina untuk wilayah Donetsk Timur, Pavlo Kyrylenko, menunda evakuasi warga sipil.
Kyrylenko beralasan, "Rusia tidak mematuhi jeda pertempuran dan terus menembaki Mariupol dan sekitarnya, untuk alasan keamanan, evakuasi warga sipil mengalami penundaan."
Beberapa waktu sebelumnya, Iryna Vereshchuk, Menteri Reintegrasi untuk Wilayah Pendudukan Sementara mengatakan, pasukan Rusia memanfaatkan jeda pertempuran untuk evakuasi warga sipil dengan cara menggeser pasukan.
Baca Juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata di 2 Kota Ukraina Ini, Jamin Jalur Evakuasi Warga Sipil
"Militer kami melaporkan di area rute yang dinyatakan [koridor evakuasi] pasukan Rusia menggunakan senjata dan bergerak maju," kata Vereshchuk.
Kita sepakat gencatan senjata melalui Palang Merah, berdasarkan konvensi internasional. Seharusnya tidak ada gerak maju pasukan Rusia. Kami menggunakan koridor ini untuk mengevakuasi warga sipil, wanita, anak-anak, dan juga untuk mengirimkan barang-barang kemanusiaan kepada mereka yang tinggal, yaitu obat-obatan dan makanan.
"Oleh karena itu, saya sekali lagi mengimbau pihak berwenang Rusia untuk menghentikan gerak maju pasukan mereka, jika ini terjadi -- kami sedang memverifikasi informasi ini -- dan mengizinkan evakuasi warga,"
Evakuasi warga sipil dari Kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina rencananya dimulai pukul 11 pagi waktu setempat. Rusia sebelumnya mengumumkan jeda pertempuran pukul 9 pagi hingga 4 sore waktu setempat hari Sabtu.
Pejabat Kota Mariupol meminta warga yang ingin mengungsi untuk pergi dengan cara apa pun termasuk mobil pribadi dan meminta warga membawa siapa pun yang bisa mereka bawa. Namun, warga dilarang keras menyimpang dari jalur evakuasi koridor kemanusiaan.
Di Volnovakha, relawan dan layanan darurat bekerja dengan kecepatan sangat tinggi, mencoba mengevakuasi orang-orang dari kota Volnovakha yang terkepung, setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan jeda pertempuran di sana, serta Mariupol, yang keduanya berada di Ukraina tenggara.
Sumber : Kompas TV/Associated Press/CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.