VIENNA, KOMPAS.TV - Dirjen Badan Energi Atom Internasional IAEA Rafael Grossi mengatakan tidak ada sistem keamanan atau keselamatan yang membahayakan di dekat reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, setelah diduduki pasukan Rusia.
“Kami menganggap dari sudut pandang teknis, operasi berlanjut secara normal, meskipun seperti yang telah saya tekankan kepada dewan gubernur IAEA, tentu saja tidak yang normal tentang situasi ini ketika ada pasukan militer yang bertanggung jawab di lokasi," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi kepada Dewan Keamanan PBB, seperti dilaporkan CNN, Jumat, (5/3/2022).
Dia mengatakan IAEA terus berkomunikasi dengan pejabat Ukraina, termasuk perusahaan yang mengoperasikan fasilitas dan operator di Zaporizhzhia.
Grossi menyatakan siap melakukan perjalanan sesegera mungkin ke Chernobyl untuk berkonsultasi dengan rekan-rekan Ukraina, katanya, tetapi "jika perlu, bila perlu" akan berkonsultasi dengan pasukan yang bertanggung jawab untuk membangun kerangka kerja yang stabil, sehingga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar keselamatan dan keamanan yang dimulai dengan keutuhan fisik fasilitas dapat diamati.
Grossi meminta dukungan DK PBB atas upaya IAEA.
Baca Juga: Pasukan Rusia Menyerang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia, Zelensky Bilang Begini
Sementara Dubes AS untuk PBB sengit menuding Rusis sembrono dan berbahaya karena menempatkan PLTN Zaporizhzhia dalam risiko sangat besar yang mengancam keselamatan warga Ukraina dan Eropa.
Greenfield meminta Rusia menarik pasukannya untuk memastikan operator memiliki akses penuh ke lokasi dan dapat berkomunikasi dengan regulator, memastikan perubahan shift, dan stabilitas keselamatan dan keamanan pabrik.
“Rusia harus menghentikan penggunaan kekuatan lebih lanjut yang mungkin menempatkan risiko lebih jauh pada 15 reaktor nuklir di seluruh Ukraina.”
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pembangkit nuklir beroperasi penuh dan tidak ada ancaman pelepasan bahan radioaktif.
Nebenzia bersikeras ada histeria buatan dan kebohongan tentang bagaimana pasukan Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Dia mengeklaim daerah itu diambil oleh tentara Rusia pada 28 Februari, dan mengatakan di daerah yang berdekatan dengan Zaporizhzhia, patroli Rusia disergap kelompok sabotase Ukraina.
Fasilitas dan wilayah yang berdekatan sedang dijaga dan para ahli telah dibawa untuk mengelola fasilitas tersebut, dan situasi serupa terjadi di Chernobyl, katanya.
Keamanan fasilitas sedang dijamin oleh angkatan bersenjata Rusia dan operator Ukraina, tambahnya.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.