Utusan Khusus ASEAN Melawat ke Myanmar Akhir Bulan Ini, Upayakan Penyelesaian 5 Poin ASEAN

PHNOM PENH, KOMPAS.TV — Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn akhir bulan ini akan melakukan perjalanan pertamanya ke Myanmar dalam kapasitas sebagai utusan khusus ASEAN seperti diumumkan kantornya, Kamis (3/3/2022). 

ASEAN sudah satu tahun berusaha mendorong proses perdamaian di Myanmar, yang dilanda kerusuhan sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari tahun lalu.

Associated Press melaporkan, kunjungan Menteri Luar Negeri Prak Sokhonn dijadwalkan berlangsung pada 20-23 Maret. Namun, belum ada informasi tentang rincian pertemuan.

ASEAN selama ini berusaha agar Myanmar melaksanakan konsensus lima poin ASEAN yang disepakati tahun lalu, dengan menekankan dialog, bantuan kemanusiaan, dan diakhirinya kekerasan.

Namun junta militer Myanmar, yang juga merupakan anggota ASEAN, menunda pelaksanaan rencana tersebut, bahkan ketika Myanmar tergelincir ke dalam situasi yang oleh beberapa pakar PBB digambarkan sebagai perang saudara.

Satu hal yang mencuat adalah penolakan junta militer untuk mengizinkan utusan khusus ASEAN bertemu Aung San Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta militer bulan Februari tahun lalu. 

Kurangnya kerja sama Myanmar membuat ASEAN berang, dan tahun lalu melarang pemimpinnya, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, menghadiri pertemuan puncak tahunan ASEAN, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di ASEAN.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Tuan Rumah KTT Khusus ASEAN - AS, Akan Undang Perwakilan Non-Politik Myanmar

Menurut pejabat Kamboja, militer Myanmar baru-baru ini memberikan izin kepada utusan ASEAN untuk bertemu anggota lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

Namun hampir semua pemimpin utama NLD dipenjara, termasuk Suu Kyi, saat ini dalam penahanan junta militer, atau bersembunyi untuk menghindari penangkapan.

Prak Sokhonn menjadi utusan khusus ASEAN setelah Kamboja menjadi ketua ASEAN tahun ini, bergilir menggantikan Brunei Darussalam.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyatakan minatnya melakukan pendekatan berbeda untuk mencapai penyelesaian, dan untuk terlibat lebih dekat dengan para jenderal Myanmar dalam kapasitas sebagai Ketua ASEAN.

Januari lalu, Hun Sen menjadi kepala pemerintahan pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Myanmar sejak militer merebut kekuasaan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Hun Sen mengungkapkan dirinya pesimistis krisis Myanmar dapat selesai dalam waktu dekat.