WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pakar militer Amerika Serikat melihat pada invasi tahap awal ke Ukraina, Rusia melakukan kesalahan dan blunder strategis dan taktis yang akbar dan sangat mengejutkan.
Blunder besar-besaran itu ditandai dengan kurangnya makanan dan bahan bakar bagi pasukan, kendaraan lapis baja yang ditinggalkan entah karena teknis atau kekurangan BBM, gagalnya menguasai wilayah udara secara cepat, kehilangan pesawat dan helikopter tempur, serta tingginya jumlah kematian pasukan, kata Scott Boston, pakar militer Amerika Serikat dari Rand Corp seperti dikutip France24, Kamis (3/3/2022).
Namun bahayanya, kegagalan pada hari-hari pertama, termasuk meremehkan daya juang pasukan Ukraina untuk melawan, bisa membuat Moskow yang frustrasi memutuskan untuk melepaskan semua kekuatannya dan tanpa pandang bulu menghancurkan sebagian besar Ukraina, kata pakar tersebut.
Para pakar AS yang memelajari militer Rusia mengatakan mereka tercengang melihat salah urus operasi penyerbuan, yang membuat kolom kendaraan lapis baja penyerang menjadi diam tidak bergerak, mengakibatkan ratusan kendaraan lapis baja Rusia menjadi tidak operasional baik karena rusak, dihantam roket, maupun kekurangan BBM sehingga ditinggalkan begitu saja, bahkan terkadang dengan rudal-rudal yang masih terpasang.
Selain itu mereka melihat salah urus itu menyebabkan Ukraina berhasil mencegah angkatan udara Kremlin mengendalikan wilayah udara kawasan pertempuran.
"Jika mulai mengalami kekacauan dalam dua atau tiga minggu (dalam masa invasi), saya mungkin bisa memahaminya," kata Scott Boston, analis pertahanan senior di think tank Rand Corp.
"Tetapi jika Anda, seperti ibaratnya, tersandung kusen pintu saat melangkah masuk ke dalam rumah, Anda punya masalah lain," katanya.
Baca Juga: Petani Ukraina Rebut Sistem Rudal Rusia Seharga Rp231 Miliar, Langsung Dibakar Olehnya
Pentagon dan pakar sektor swasta mengira tentara Rusia akan dengan cepat menghancurkan kemampuan Ukraina untuk melawan, merusak komando dan kendalinya atas militer Ukraina yang berkekuatan 200.000 tentara, menghancurkan pertahanan peluru kendali dan pertahanan udara, serta menghancurkan angkatan udara Kiev.
Namun semua itu tidak terjadi dalam enam hari pertama. Dan, meskipun tidak ada perkiraan yang dapat diandalkan tentang tentara Rusia yang tewas, terluka, dan ditangkap, jumlahnya tampaknya jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan dalam invasi militer yang dikelola dengan baik.
"Ini adalah kegagalan intelijen kolosal yang sangat meremehkan perlawanan Ukraina, dan eksekusi (operasi) militer (Rusia) sangat buruk," kata Michael Vickers, mantan Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Intelijen, mengatakan minggu ini di Center for Strategic and International Studies.
"Serangan utamanya runtuh. Itu sedikit demi sedikit. Elemen pengintaiannya ditangkapi, kolom (pasukan lapis baja) dihancurkan," katanya.
"Ini adalah bencana, secara keseluruhan," kata Vickers yang melihatnya dari sisi operasi militer.
Baca Juga: Rusia Ungkap 498 Tentaranya Tewas saat Penyerangan ke Ukraina, Bantah Turunkan Taruna
Penilaian oleh pakar militer dari Atlantic Council's Scowcroft Center menunjukkan kegagalan penting Rusia untuk dengan cepat merebut dan mempertahankan bandara di luar Kiev.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.